Gerindra Sambangi PDI Perjuangan Jawa Tengah, Ada Apa?

Sabtu, 29 Mei 2021 - 18:39 WIB
loading...
Gerindra Sambangi PDI...
Pimpinan Partai Gerindra Jateng bertemu dengan pimpinan DPD PDI Perjuangan Jateng di Panti Marhaen, Semarang, Sabtu (29/5/2021). Foto Istimewa
A A A
SEMARANG - Pimpinan Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) bertemu dengan pimpinan DPD PDI Perjuangan Jateng di Panti Marhaen, Semarang, Sabtu (29/5/2021). Pertemuan ini di tengah munculnya wacana koalisi Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Jajaran pimpinan dari kedua belah pihak hadir. Dari DPD PDI Perjuangan Jateng di antaranya Ketua Bambang Wuryanto, Sekretaris Bambang Kusriyanto, Bendahara Agustina Wilujeng. Dari Gerindra, Ketua Abdul Wachid, Sekretaris Sriyanto Saputro dan bendahara Heri Pudyatmoko. Termasuk jajaran pengurus struktural seperti Yudi Indras Wiendarto (Gerindra), Sumanto (PDI Perjuangan) dan Alwin Basri (PDI Perjuangan).

Pertemuan selama kurang lebih satu jam itu berlangsung tertutup bagi awak media. Usai pertemuan, kedua pimpinan parpol menyatakan hanya sebatas silaturahmi karena masih dalam rangka Lebaran.“Ini silaturahmi kebangsaan. Kami meminta maaf jika ada salah. Ini murni silaturahmi dan kalau orang politik ngobrol soal politik, ya biasa lah,” kata Abdul Wachid.

Saat ditanya apakah ini bentuk penjajakan di tingkat bawah di tengah wacana pencapresan dua tokoh parpol (Prabowo dan Puan)? Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul ini mengatakan pertemuan itu hanya ngobrol biasa. Menurutnya, orang politik yang ngobrol politik ya namanya brainstorming semata.

Perihal koalisi, Bambang Pacul mengaku bukan porsinya untuk mengatakan. Persoalan koalisi adalah kewenangan DPP. ‘’Kalau saya bicara koalisi, maka Bambang Pacul salah makan obat,’’ ceplosnya. Baca juga: 2 Faktor Ini Bikin PDIP Berpotensi Besar Cetak Hattrick Menang Pilpres

Menurutnya, pertemuan antar pimpinan parpol untuk menjaga kesejukan suasana. Ia tak ingin antarparpol bertikai dan membuat suasana masyarakat tak kondusif. Padahal untuk menjalankan pembangunan yang optimal butuh suasana yang adem.“Jateng harus jadi contoh, untuk para pemimpin berembug, duduk bareng ngobrol bareng. Agar rakyat tenang. Kalau konflik terus, kesel. Apalagi tiap hari isunya ganti, ya bisa patah,” ujarnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2143 seconds (0.1#10.140)