Kiamat Kian Dekat, Intensitas Gerhana Bulan-Matahari Akan Semakin Meningkat
loading...
A
A
A
LAMONGAN - Warga di seluruh nusantara antusias mengikuti salat gerhana bulan di masjid-masjid, tidak terkecuali di Lamongan , Jawa Timur ( Jatim ).
Salah satunya di Masjid Namira yang ada di Desa Jotosanur Kecamatan Tikung. Ratusan jamaah mengikuti salat di masjid yang berhias kiswah ka'bah ini.
Warga dari berbagai daerah di Lamongan sudah memadati masjid sebelum salat Isya dimulai. Bahkan parkir motor dan mobil terlihat penuh sejak magrib.
Salat gerhana bulan di masjid ini dilaksanakan usai salat isya. Imam salat Isya sekaligus Imam salat gerhana, ustadz Muhammad Haris, membacakan surat-surat al-qur'an yang menjelaskan tentang bulan.
Sholat gerhana dilanjutkan dengan khutbah yang disamapaikan oleh Ustad Farid Dhofir Lc, pengasuh pondok pesantren Refah Islami Sidayu Gresik.
Di hadapan paaa jamaah, Ustadz Farid menyampaikan agar umat Islam banyak beristighfar dan melaksanakan salat jika terjadi gerhana bulan dan matahari.“Semakin mendekati hari akhir (hari kiamat), intensitas gerhana bulan dan matahari akan semakin meningkat,” kata Ustadz Farid.
Dulu kata dia, nenek moyang kita yang kesadaran islamnya masih rendah sering kali melaksanakan ritual-ritual seperti memukul lesung, mengoyak-ngoyak pohon jika terjadi gerhana bulan atau matahari.
“Pemahaman orang dahulu, gerhana terjadi karena matahari atau bulan dimakan naga atau butho. Namun nabi kita Muhammad SAW mengajarkan untuk salat jika terjadi gerhana bulan dan matahari,” katanya.
Karena itu, umat islam dihimbau agar lebih mencermati tanda-tanda kebesaran Allah ini dan selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Rangkaian sholat gerhana ditutup dengan do'a.
Pelaksanaan sholat gerhana di Lamongan kebanyakan berlangsung usai salat maghrib. Karena sesuai dengan informasi, gerhana bulan mulai terjadi pada pukul 18.00 WIB.
Salah satunya di Masjid Namira yang ada di Desa Jotosanur Kecamatan Tikung. Ratusan jamaah mengikuti salat di masjid yang berhias kiswah ka'bah ini.
Warga dari berbagai daerah di Lamongan sudah memadati masjid sebelum salat Isya dimulai. Bahkan parkir motor dan mobil terlihat penuh sejak magrib.
Salat gerhana bulan di masjid ini dilaksanakan usai salat isya. Imam salat Isya sekaligus Imam salat gerhana, ustadz Muhammad Haris, membacakan surat-surat al-qur'an yang menjelaskan tentang bulan.
Sholat gerhana dilanjutkan dengan khutbah yang disamapaikan oleh Ustad Farid Dhofir Lc, pengasuh pondok pesantren Refah Islami Sidayu Gresik.
Di hadapan paaa jamaah, Ustadz Farid menyampaikan agar umat Islam banyak beristighfar dan melaksanakan salat jika terjadi gerhana bulan dan matahari.“Semakin mendekati hari akhir (hari kiamat), intensitas gerhana bulan dan matahari akan semakin meningkat,” kata Ustadz Farid.
Dulu kata dia, nenek moyang kita yang kesadaran islamnya masih rendah sering kali melaksanakan ritual-ritual seperti memukul lesung, mengoyak-ngoyak pohon jika terjadi gerhana bulan atau matahari.
“Pemahaman orang dahulu, gerhana terjadi karena matahari atau bulan dimakan naga atau butho. Namun nabi kita Muhammad SAW mengajarkan untuk salat jika terjadi gerhana bulan dan matahari,” katanya.
Karena itu, umat islam dihimbau agar lebih mencermati tanda-tanda kebesaran Allah ini dan selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Rangkaian sholat gerhana ditutup dengan do'a.
Pelaksanaan sholat gerhana di Lamongan kebanyakan berlangsung usai salat maghrib. Karena sesuai dengan informasi, gerhana bulan mulai terjadi pada pukul 18.00 WIB.
(nic)