Curah Hujan Tinggi, 2 Rumah Rusak Tertimpa Longsor di Sinjai
loading...
A
A
A
SINJAI - Cuacaekstrem melanda Kabupaten Sinjai dalam dua pekan terakhir. Terbaru, dua rumah warga mengalami kerusakan usai tertimpa tanah longsor di lokasi dan waktu berbeda, Kamis (20/5).
Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai , Andi Ocktave Amier, membenarkan bencana longsor terjadi di setidaknya dua titik. Masing-masing di Dusun Talise, Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe pada pukul 06.00 WITA dan di Dusun Jahung-jahung, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur pada pukul 02.00 WITA.
Longsor di Kecamatan Tellulimpoe mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan berat. Batu besar menimpa bagian belakang rumah, tepatnya bagian dapur. Sedangkan, longsor di Kecamatan Sinjai Timur mengakibatkan kerusakan pada dinding, lantai dan ruang dapur serta perlengkapan dapur dari pemilik rumah.
Octave menjelaskan penyebab longsor disinyalir karena intensitas curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi, permukaan tanah yang gembur dan mudah menyerap air membuat lereng menjadi labil hingga terjadi pergerakan tanah.
"Letak rumah korban longsor ini memang berada di tepi lereng gunung yang bebatuan. Kondisi itu membuat material longsor bukan hanya tanah yang menimpa rumah, tetapi batu besar juga ikut menimpa rumah korban, tepatnya bagian dapur rumah. Ya kerusakannya lumayan berat," ungkap dia.
Guna mengevakuasi material longsor, BPBD telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait guan mengerahkan alat berat. Terlebih, sudah ada instruksi Bupati Sinjai segera membersihkan material longsor lantaran lokasinya berada di dekat jalan. Dikhawatirkan terjadi longsor susulan dan membayakan pengguna jalan.
Kepala BPBD Sinjai , Budiaman, menambahkan tanah longsor di dua lokasi itu bukan kali pertama terjadi. Olehnya itu, pihaknya mengupayakan relokasi bagi korban. Langkah itu penting guna menghindari timbulnya korban jiwa.
"Kita (BPBD) mengimbau masyarakat untuk mengungsi karena lokasi di dua daerah tersebut memang rawan longsor," tuturnya.
Sebelum peristiwa ini, tanah longsor juga sempat terjadi di Desa Pattongko, tepatnya di Dusun Manumbu pada Jumat, 14 Mei lalu. Kala itu, salah satu rumah warga bahkan dilaporkan amblas masuk ke sungai.
Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai , Andi Ocktave Amier, membenarkan bencana longsor terjadi di setidaknya dua titik. Masing-masing di Dusun Talise, Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe pada pukul 06.00 WITA dan di Dusun Jahung-jahung, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur pada pukul 02.00 WITA.
Longsor di Kecamatan Tellulimpoe mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan berat. Batu besar menimpa bagian belakang rumah, tepatnya bagian dapur. Sedangkan, longsor di Kecamatan Sinjai Timur mengakibatkan kerusakan pada dinding, lantai dan ruang dapur serta perlengkapan dapur dari pemilik rumah.
Octave menjelaskan penyebab longsor disinyalir karena intensitas curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi, permukaan tanah yang gembur dan mudah menyerap air membuat lereng menjadi labil hingga terjadi pergerakan tanah.
"Letak rumah korban longsor ini memang berada di tepi lereng gunung yang bebatuan. Kondisi itu membuat material longsor bukan hanya tanah yang menimpa rumah, tetapi batu besar juga ikut menimpa rumah korban, tepatnya bagian dapur rumah. Ya kerusakannya lumayan berat," ungkap dia.
Guna mengevakuasi material longsor, BPBD telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait guan mengerahkan alat berat. Terlebih, sudah ada instruksi Bupati Sinjai segera membersihkan material longsor lantaran lokasinya berada di dekat jalan. Dikhawatirkan terjadi longsor susulan dan membayakan pengguna jalan.
Kepala BPBD Sinjai , Budiaman, menambahkan tanah longsor di dua lokasi itu bukan kali pertama terjadi. Olehnya itu, pihaknya mengupayakan relokasi bagi korban. Langkah itu penting guna menghindari timbulnya korban jiwa.
"Kita (BPBD) mengimbau masyarakat untuk mengungsi karena lokasi di dua daerah tersebut memang rawan longsor," tuturnya.
Sebelum peristiwa ini, tanah longsor juga sempat terjadi di Desa Pattongko, tepatnya di Dusun Manumbu pada Jumat, 14 Mei lalu. Kala itu, salah satu rumah warga bahkan dilaporkan amblas masuk ke sungai.