Sadis, Pemuda Ini Tusuk Ibu Hamil yang Juga Tetangga hingga Tewas
loading...
A
A
A
MALANG - Mujihati, ibu muda yang hamil dua bulan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, pasca ditikam perampok yang menyatroni rumahnya tempat di Hari Raya Idul Fitri, Kamis 13 Mei 2021 lalu.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menyatakan, korban saat itu memang tak mengikuti Salat Idul Fitri , sebab menjaga anaknya yang tengah tertidur di rumah.
Mujihati saat itu memergoki pelaku Rizki Mauludi (23) warga Kengenan Timur, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, yang juga tetangga rumahnya sendiri, saat akan mengambil barang berharga di rumahnya.
"Pada saat masuk ke rumah, tersangka menyadari bahwa korban ini mengetahui masuknya tersangka. Tersangka melihat korban bersembunyi di balik pintu. Jadi korban tahu persis siapa yang masuk ke rumah. Kemudian pintunya didorong oleh tersangka hingga terjatuh," ucap Hendri, saat memimpin rilis di Mapolres Malang, Kamis (20/5/2021).
Oleh pelaku, ibu satu anak ini kemudian ditusuk gunting cukur yang dibawanya dari tempat kerjanya. Rizki Mauludi kemudin menusukkan 27 kali gunting cukur ke beberapa bagian tubuh korban, hingga mengalami pendarahan hebat.
"Tersangka mendorong pintu tersebut hingga korban terjatuh. Pada saat terjatuh, tersangka yang sudah membawa gunting pisau cukur, dan alat cukur, mulai menusukkan gunting itu ke kepala korban, paha korban, kaki, muka korban berkali-kali, termasuk ke perut korban," papar Hendri.
"Jadi berdasarkan otopsi, ada sekitar 27 bekas tusukan yang dilakukan tersangka oleh korban," imbuhnya.
Di tengah luka yang parah, Mujihati masih mencoba melakukan perlawanan. Ini membuat pelaku mengambil pisau di dapur rumah korban dan menyayatkan pisau ke leher korban, hingga tak sadarkan diri.
"Karena korban masih melawan, tersangka ke dapur, dan menemukan pisau dapur, dan kembali ke korban, kemudian tersangka melakukan upaya lanjut untuk membunuh korban, dengan menyayatkan pisau ini ke leher korban. Ini yang dilakukan tersangka," bebernya.
Pemuda tukang cukur asal Bangkalan, Madura ini kemudian kabur dengan membawa sepeda motor Honda Beat milik korban. Selanjutnya pelaku mudik ke Burneh, Bangkalan ke rumah orang tuanya. Sementara korbn Mujihati harus dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan menjalani perawatan intensif di ICU UGD RSSA.
"Dari tanggal 13, setelah kejadian itu, korban dibawa ke RSSA itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pada 19 Mei 2021 sore, pada pukul 17.00 WIB, korban ini dinyatakan meninggal dunia, karena banyak kehilangan darah, dan luka-luka tusukan banyak yang mengenai organ vital," terangnya. Baca: Tragis! Balita Tewas di Pemandian Air Panas Semangat Gunung.
"Korban ditemukan dalam keadaan hamil dua bulan, dan janinnya juga meninggal. Karena salah satu luka tusukan terkena janin," tambahnya.
Sementara pelaku Rizki Mauludi mengaku terdesak saat korban memergoki ia beraksi merampok rumah korban yang juga dikenalnya. "Saya takut ketahuan, nggak ada niat membacok. Cuma dia teriak pas tahu saya," katanya
Ia juga mengaku menyesal telah melakukan aksi kejinya kepada Mujihati yang juga dikenalnya cukup baik kepadanya. "Saya kenal sama keluarganya, kenal sama bapaknya. Awalnya mau ngambil motor, tapi masuk mau ngambil handphone untuk pulang kampung. Setelah itu saya takut, kepikiran sama orang tua di kampung," pungkasnya. Baca Juga: Wajah Sumringah Para Lansia Surabaya saat Digerebek Petugas Gabungan.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menyatakan, korban saat itu memang tak mengikuti Salat Idul Fitri , sebab menjaga anaknya yang tengah tertidur di rumah.
Mujihati saat itu memergoki pelaku Rizki Mauludi (23) warga Kengenan Timur, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, yang juga tetangga rumahnya sendiri, saat akan mengambil barang berharga di rumahnya.
"Pada saat masuk ke rumah, tersangka menyadari bahwa korban ini mengetahui masuknya tersangka. Tersangka melihat korban bersembunyi di balik pintu. Jadi korban tahu persis siapa yang masuk ke rumah. Kemudian pintunya didorong oleh tersangka hingga terjatuh," ucap Hendri, saat memimpin rilis di Mapolres Malang, Kamis (20/5/2021).
Oleh pelaku, ibu satu anak ini kemudian ditusuk gunting cukur yang dibawanya dari tempat kerjanya. Rizki Mauludi kemudin menusukkan 27 kali gunting cukur ke beberapa bagian tubuh korban, hingga mengalami pendarahan hebat.
"Tersangka mendorong pintu tersebut hingga korban terjatuh. Pada saat terjatuh, tersangka yang sudah membawa gunting pisau cukur, dan alat cukur, mulai menusukkan gunting itu ke kepala korban, paha korban, kaki, muka korban berkali-kali, termasuk ke perut korban," papar Hendri.
"Jadi berdasarkan otopsi, ada sekitar 27 bekas tusukan yang dilakukan tersangka oleh korban," imbuhnya.
Di tengah luka yang parah, Mujihati masih mencoba melakukan perlawanan. Ini membuat pelaku mengambil pisau di dapur rumah korban dan menyayatkan pisau ke leher korban, hingga tak sadarkan diri.
"Karena korban masih melawan, tersangka ke dapur, dan menemukan pisau dapur, dan kembali ke korban, kemudian tersangka melakukan upaya lanjut untuk membunuh korban, dengan menyayatkan pisau ini ke leher korban. Ini yang dilakukan tersangka," bebernya.
Pemuda tukang cukur asal Bangkalan, Madura ini kemudian kabur dengan membawa sepeda motor Honda Beat milik korban. Selanjutnya pelaku mudik ke Burneh, Bangkalan ke rumah orang tuanya. Sementara korbn Mujihati harus dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan menjalani perawatan intensif di ICU UGD RSSA.
"Dari tanggal 13, setelah kejadian itu, korban dibawa ke RSSA itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pada 19 Mei 2021 sore, pada pukul 17.00 WIB, korban ini dinyatakan meninggal dunia, karena banyak kehilangan darah, dan luka-luka tusukan banyak yang mengenai organ vital," terangnya. Baca: Tragis! Balita Tewas di Pemandian Air Panas Semangat Gunung.
"Korban ditemukan dalam keadaan hamil dua bulan, dan janinnya juga meninggal. Karena salah satu luka tusukan terkena janin," tambahnya.
Sementara pelaku Rizki Mauludi mengaku terdesak saat korban memergoki ia beraksi merampok rumah korban yang juga dikenalnya. "Saya takut ketahuan, nggak ada niat membacok. Cuma dia teriak pas tahu saya," katanya
Ia juga mengaku menyesal telah melakukan aksi kejinya kepada Mujihati yang juga dikenalnya cukup baik kepadanya. "Saya kenal sama keluarganya, kenal sama bapaknya. Awalnya mau ngambil motor, tapi masuk mau ngambil handphone untuk pulang kampung. Setelah itu saya takut, kepikiran sama orang tua di kampung," pungkasnya. Baca Juga: Wajah Sumringah Para Lansia Surabaya saat Digerebek Petugas Gabungan.
(nag)