Bupati Luwu Utara Ingatkan Tetap Waspada dan Tidak Lengah Covid-19
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran periode 6 hingga 17 Mei 2021, faktanya mobilitas dan pergerakan masyarakat tetap tinggi. Hal tersebut berpotensi menambah kasus positif Covid-19.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani pun kembali mengingatkan seluruh masyarakat, termasuk para pemangku kepentingan di Luwu Utara agar tetap meningkatkan kewaspadaan, dan tidak lengah sedikit pun terhadap potensi melonjaknya kasus Covid-19 meski kasus positif di Luwu Utara tengah melandai.
“Zona hijau bukan menjadi tolok ukur untuk melonggarkan protokol kesehatan ,” kata Indah saat mengikuti Rapat Koordinasi secara virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan seluruh Kepala Daerah se-Indonesia dari Istana Negara, Senin (17/5/2021).
Menurut Indah, yang perlu dilakukan saat ini adalah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan tidak boleh lengah sedikit pun. “Berdasarkan update data hingga hari ini, tak ada lagi kasus aktif di Luwu Utara. Meski begitu, hal ini sama sekali bukan menjadi tolok ukur bagi kita untuk abai terhadap protokol kesehatan. Sebab berkaca pada India dan negara tetangga, gelombang atau lonjakan kasus bisa saja naik drastis jika kita lengah,” tandasnya.
Melalui Rapat Koordinasi tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan masyarakat untuk mudik lebaran menurun karena adanya penyekatan. “Dulu pernah saya sampaikan bahwa ada 33% masyarakat kita yang ingin mudik ke kampung halaman. Kemudian ada larangan mudik, sehingga turun menjadi 11%. Setelah sosialisasi, turun lagi menjadi 7%, dan saat ada penyekatan, kembali turun menjadi 1,1%,” beber Presiden.
Jokowi juga menyebut, peningkatan kasus aktif Covid-19 tahun ini tidak seekstrem tahun lalu, sehingga ia sangat berharap kasus aktif tidak lagi sebesar tahun 2020 kemarin. “Dibanding tahun lalu sebenarnya sudah terjadi penurunan kasus aktif. Nah, ini harus ada konsistensi. Kita harus memiliki ketahanan yang kuat, karena Covid-19 tak bisa diselesaikan hanya dengan beberapa bulan saja,” terangnya.
Untuk itu, ia meminta seluruh Kepala Daerah di Indonesia, tanpa terkecuali, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi peningkatan jumlah kasus tetaplah besar, mengingat masih tingginya mobilitas penduduk akhir-akhir ini.
“Kepala Daerah harus tetap berhati-hati. Semua harus waspada, karena potensi jumlah kasus Covid-19 bisa saja meningkat, meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik,” imbuhnya.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani pun kembali mengingatkan seluruh masyarakat, termasuk para pemangku kepentingan di Luwu Utara agar tetap meningkatkan kewaspadaan, dan tidak lengah sedikit pun terhadap potensi melonjaknya kasus Covid-19 meski kasus positif di Luwu Utara tengah melandai.
“Zona hijau bukan menjadi tolok ukur untuk melonggarkan protokol kesehatan ,” kata Indah saat mengikuti Rapat Koordinasi secara virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan seluruh Kepala Daerah se-Indonesia dari Istana Negara, Senin (17/5/2021).
Menurut Indah, yang perlu dilakukan saat ini adalah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan tidak boleh lengah sedikit pun. “Berdasarkan update data hingga hari ini, tak ada lagi kasus aktif di Luwu Utara. Meski begitu, hal ini sama sekali bukan menjadi tolok ukur bagi kita untuk abai terhadap protokol kesehatan. Sebab berkaca pada India dan negara tetangga, gelombang atau lonjakan kasus bisa saja naik drastis jika kita lengah,” tandasnya.
Melalui Rapat Koordinasi tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan masyarakat untuk mudik lebaran menurun karena adanya penyekatan. “Dulu pernah saya sampaikan bahwa ada 33% masyarakat kita yang ingin mudik ke kampung halaman. Kemudian ada larangan mudik, sehingga turun menjadi 11%. Setelah sosialisasi, turun lagi menjadi 7%, dan saat ada penyekatan, kembali turun menjadi 1,1%,” beber Presiden.
Jokowi juga menyebut, peningkatan kasus aktif Covid-19 tahun ini tidak seekstrem tahun lalu, sehingga ia sangat berharap kasus aktif tidak lagi sebesar tahun 2020 kemarin. “Dibanding tahun lalu sebenarnya sudah terjadi penurunan kasus aktif. Nah, ini harus ada konsistensi. Kita harus memiliki ketahanan yang kuat, karena Covid-19 tak bisa diselesaikan hanya dengan beberapa bulan saja,” terangnya.
Untuk itu, ia meminta seluruh Kepala Daerah di Indonesia, tanpa terkecuali, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi peningkatan jumlah kasus tetaplah besar, mengingat masih tingginya mobilitas penduduk akhir-akhir ini.
“Kepala Daerah harus tetap berhati-hati. Semua harus waspada, karena potensi jumlah kasus Covid-19 bisa saja meningkat, meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik,” imbuhnya.
(agn)