Bentrok Antar Perguruan Silat Pecah di Mojokerto, Dua Orang Terluka
loading...
A
A
A
Aksi pengeroyokan itupun kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Petugas Polsek Dawarblandong dibantu anggota Polresta Mojokerto langsung turun ke lapangan untuk mencari para pelaku pengeroyokan. Hasilnya sebanyak 15 orang pendekar dari PSHT diamankan petugas untuk dimintai keterangan.
"Dari jumlah itu, yang delapan statusnya penggembira tidak tahu permasalahannya diamankan di Polsek. Kalau yang tujuh, dengan dua diantaranya perempuan sudah dibawa ke Polresta untuk pemeriksaan lebih lanjut," terang Sadikin.
Insiden pengeroyokan itu nyaris membuat kedua perguruan silat ini bentrok. Lantaran tersiar kabar jika ada anggota PSHT yang menjadi korban pengeroyokan. Tak pelak, puluhan pendekar PSHT dari wilayah Gresik dan Mojokerto nyaris menggeruduk Desa Temuireng, Kecamatan Dawarblandong.
"Padahal kejadian itu tidak ada. Anak (PSHT) sini tidak ada masalah sekali dengan anak IKSP. Tapi karena terbawa hasutan dari oknum anak Benjeng tadi beritanya menyebar mau menyerang anak tadi," ungkap Sadikin.
Beruntung berita hoaks itu mampu dengan cepat diredam. Hingga akhirnya kedua anggota perguruan silat itu mengurungkan niat mereka. Sejauh ini, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus pengeroyokan ini. Selain mengamankan 15 orang, petugas juga menyita empat unit sepeda motor, sebuah samurai, serta kayu balok.
"Ini masih didalami dan belum diketahui tersangkanya. Untuk selanjutnya penanganan perkara dilimpahkan ke Mapolresta Mojokerto," tandas Sadikin.
"Dari jumlah itu, yang delapan statusnya penggembira tidak tahu permasalahannya diamankan di Polsek. Kalau yang tujuh, dengan dua diantaranya perempuan sudah dibawa ke Polresta untuk pemeriksaan lebih lanjut," terang Sadikin.
Insiden pengeroyokan itu nyaris membuat kedua perguruan silat ini bentrok. Lantaran tersiar kabar jika ada anggota PSHT yang menjadi korban pengeroyokan. Tak pelak, puluhan pendekar PSHT dari wilayah Gresik dan Mojokerto nyaris menggeruduk Desa Temuireng, Kecamatan Dawarblandong.
"Padahal kejadian itu tidak ada. Anak (PSHT) sini tidak ada masalah sekali dengan anak IKSP. Tapi karena terbawa hasutan dari oknum anak Benjeng tadi beritanya menyebar mau menyerang anak tadi," ungkap Sadikin.
Beruntung berita hoaks itu mampu dengan cepat diredam. Hingga akhirnya kedua anggota perguruan silat itu mengurungkan niat mereka. Sejauh ini, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus pengeroyokan ini. Selain mengamankan 15 orang, petugas juga menyita empat unit sepeda motor, sebuah samurai, serta kayu balok.
"Ini masih didalami dan belum diketahui tersangkanya. Untuk selanjutnya penanganan perkara dilimpahkan ke Mapolresta Mojokerto," tandas Sadikin.
(shf)