Bentrok Antar Perguruan Silat Pecah di Mojokerto, Dua Orang Terluka

Senin, 17 Mei 2021 - 19:16 WIB
loading...
Bentrok Antar Perguruan Silat Pecah di Mojokerto, Dua Orang Terluka
Petugas mendatangi lokasi pasca terjadinya bentrokan dua perguruan silat di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Bentrok antar perguruan silat kembali terjadi di wilayah Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto , Jatim. Dua orang terluka akibat insiden tersebut, sementara 15 orang diamankan.

Baca juga: Tiga Tahun Berjalan, Kompol Aditya Korban Pengeroyokan Perguruan Silat Hanya Bisa Terbaring

Informasi yang dihimpun, bentrokan tersebut melibatkan puluhan oknum dua perguruan silat, yakni anggota Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti serta anggota Persaudaraan Setia Hati (PSHT). Belum diketahui penyebab bentrokan tersebut, namun saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.

Baca juga: Puluhan Anggota 2 Perguruan Silat Bentrok di Jalanan, Belasan Pemuda Terluka Dua Motor Rusak

Kanit Reskrim Polsek Dawarblandong Aiptu Agus Sadikin mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, insiden bentrokan tersebut bermula dari seorang anggota PSHT terlibat permasalahan dengan anggota IKSPI Kera Sakti di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Ketika itu, oknum tersebut bermaksud balas dendam.

Baca juga: Berawal Menegur Seorang Remaja, Tukang Parkir Dihajar Oknum Anggota Perguruan Silat

"Ia kemudian pun mencari anggota perguruan silat lainnya itu hingga ke wilayah Kabupaten Mojokerto. Dia mau balas dendam di Balongpanggang tapi tidak ketemu, akhirnya pokoknya bertemu anak arek IKSP, dia mau balas dendam," kata Sadikin, Senin (17/5/2021).

Saat sampai wilayah di jalan Dusun Beru, Kecamatan Dawarblandong, salah seorang anggota PSHT itu melihat dua orang pemuda yang tengah melintas. Dua remaja tersebut berisinal HN (20) dan AD (20) yang belakangan diketahui anggota IKSPI Kera Sakti. Seketika itu, oknum-oknum anggota PSHT itu kemudian menganiaya dua pemuda tersebut.

Akibat penganiayaan tersebut, dua pemuda asal Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto itu babak belur. Keduanya harus menjalani perawatan di puskesmas karena mengalami sejumlah luka pukulan di kepala dan punggung akibat dihajar sejumlah anggota PSHT.

"Korban mengalami luka memar dan sudah mendapatkan perawatan medis. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4566 seconds (0.1#10.140)