Pantau Tempat Wisata, Disparbud Jabar Ingatkan Wisatawan Waspadai COVID-19

Sabtu, 15 Mei 2021 - 13:01 WIB
loading...
A A A
Selain mengingatkan wisatawan dan pengelola tempat wisata, Dedi menyatakan, dalam upaya menekan potensi penyebaran COVID-19, pihaknya bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 juga menggelar testing, tracing, dan treatment (3T) di tempat wisata.

"Kita gelar rapid test antigen secara acak di tempat-tempat wisata. Kita sudah sebar 37.000 rapid test anitigen untuk mendukung pelaksanan 3T. Mudah-mudahan dengan rapid tes antigen acak ini, tidak banyak wisatawan yang ditemukan positif COVID-19," ungkapnya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, pemantauan dilakukan serentak di 108 tempat wisata yang tersebar di Jabar dengan melibatkan jajaran Disparbud kabupaten/kota hingga libur Lebaran 2021 usai.

"Sejak tanggal 5 Mei, kita sudah berkoordinasi untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di libur Lebaran ini, termasuk cek lapangan dan penerapan prokes di tempat wisata," imbuhnya.

Dedi juga memastikan bahwa sebanyak 772 tempat wisata, hotel, termasuk restoran di Jabar telah mengantongi sertifikat CHSE atau clean, healthy, safety, dan environmet sebagai syarat utama penerimaan kunjungan wisatawan. "Langkah early warning inilah yang paling penting. Memenuhi CHSE, prokes, dan 3 T," katanya.

Disinggung pergerakan wisatawan di Jabar hingga H+2 Lebaran, Dedi mengakui bahwa telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Dengan kondisi tersebut, Dedi berharap, seluruh tempat wisata benar-benar menerapkan prokes ketat.

"Kalau saya lihat mulai dari bawah Kota Bandung, kebon binatang, Eldorado, Farm House, Tahu Susu Lembang sudah ada pergerakan. Makanya, kita perlu ketat, jangan sampai ada klaster baru. Kita pantau, lakukan rapid test antigen, edukasi, dan sosialiasi. Kita lakukan secara masif," benernya.

Dedi menambahkan, di tengah pandemi yang masih melanda, pencegahan COVID-19 harus dibarengi upaya pemulihan ekonomi, khususnya terhadap sektor pariwisata yang paling terdampak langsung. Pihaknya berharap, 2022 mendatang, sektor pariwisata di Jabar bisa kembali pulih.

"Kita tidak ingin pandemi yang berkepanjangan karena kita juga harus waspada COVID-19 masih ada, tapi pemulihan ekonomi harus jalan. Pariwisata memang paling terdampak," ujarnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4227 seconds (0.1#10.140)