Mayat yang Dikerubungi Belatung di JLS Tulungagung, Ternyata Dibunuh Teman Sendiri
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Said Lupriadi (45), yang ditemukan tewas membusuk di kawasan jalur lintas selatan (JLS) Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, dipastikan korban pembunuhan . Said dihabisi dengan sebongkah batu yang dikeprukkan pada kepala dan dadanya.
Aparat Polres Tulungagung telah meringkus SW (31) warga Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, yang diduga sebagai pelaku . SW merupakan teman sekaligus tetangga korban yang sebelumnya sempat dimintai keterangan oleh petugas sebagai saksi.
"Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto kepada wartawan. Jasad Said Lupriadi ditemukan seorang pencari rumput pada 27 April 2021. Berada di semak sekitar lima meter dari bahu jalan menuju pantai selatan Gemah.
Kondisi jasad warga Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu sudah busuk. Belatung merubung nyaris sekujur jasad. Termasuk bagian muka juga digerogoti. Menurut Handono, motif aksi pembunuhan tersebut diduga karena sakit hati. SW tersinggung dengan omelan kasar korban yang baru saja kalah berjudi.
"Motifnya tersinggung ucapan kasar, korban kemudian dibunuh ," papar Handono. Korban yang sejak berpisah dengan istrinya, memilih bertempat tinggal di Malang, Jawa Timur. Said bekerja sebagai sales bahan kue. Ceritanya, pada Jumat (23/4/2021), korban dan pelaku berboncengan motor ke Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek.
Korban berjudi dan kalah sampai Rp1 juta. Pada Sabtu (24/4/2021), keduanya memutuskan kembali ke Malang. Saat itu dini hari. Karena masih kesal dengan kekalahannya, sepanjang jalan korban terus ngomel. Pelaku juga menjadi sasaran omelan . Dengan alasan ingin kencing, pelaku meminta korban mampir ke JLS.
"Saat berhenti korban tiba-tiba diserang oleh pelaku," terang Handono. Tiga kali pukulan bersarang ke leher. Korban yang tidak siap, gagal menghindar. Ia terjungkal. Sebelum bangkit, sebongkah batu yang diperkirakan seberat 20 kilogram menghantam kepalanya .
Pelaku kembali menghantamkan batu ke bagian dada korban. Hasil autopsi diketahui jasad Said mengalami patah sejumlah tulang rusuk. "Korban mengalami luka di kepala dan dada," kata Handono. Jasad korban kemudian diseret ke semak-semak yang tiga hari kemudian Selasa (27/4/2021) saat ditemukan pencari rumput, belatung sudah merubungnya.
Sebelum pergi, pelaku mengambil uang korban Rp1,1 juta dan ponsel. Motor korban ia pakai perjalanan ke Malang. Sesampai di Malang, pelaku mengubah warna cat motor beserta nomor polisi. Sedangkan ponsel korban langsung dijual di wilayah Malang. Menurut Handono, saat dibekuk, pelaku mengakui semua perbuatannya. "Pelaku mengakui semua perbuatannya," terang Handono.
Dari pemeriksaan juga diketahui pelaku seorang residivis . SW pernah mendekam di penjara wilayah Jawa Tengah, karena kedapatan mencuri tabung gas. Ia juga pernah meringkuk di penjara Malang, Jawa Timur karena menggondol ponsel. Handono menambahkan, dalam kasus pembunuhan ini, pelaku terancam dijerat pasal 339 dan 338 KUHP. "Yang bersangkutan terancam hukuman 20 tahun penjara," pungkas Handono.
Aparat Polres Tulungagung telah meringkus SW (31) warga Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, yang diduga sebagai pelaku . SW merupakan teman sekaligus tetangga korban yang sebelumnya sempat dimintai keterangan oleh petugas sebagai saksi.
"Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto kepada wartawan. Jasad Said Lupriadi ditemukan seorang pencari rumput pada 27 April 2021. Berada di semak sekitar lima meter dari bahu jalan menuju pantai selatan Gemah.
Kondisi jasad warga Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu sudah busuk. Belatung merubung nyaris sekujur jasad. Termasuk bagian muka juga digerogoti. Menurut Handono, motif aksi pembunuhan tersebut diduga karena sakit hati. SW tersinggung dengan omelan kasar korban yang baru saja kalah berjudi.
"Motifnya tersinggung ucapan kasar, korban kemudian dibunuh ," papar Handono. Korban yang sejak berpisah dengan istrinya, memilih bertempat tinggal di Malang, Jawa Timur. Said bekerja sebagai sales bahan kue. Ceritanya, pada Jumat (23/4/2021), korban dan pelaku berboncengan motor ke Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga
Korban berjudi dan kalah sampai Rp1 juta. Pada Sabtu (24/4/2021), keduanya memutuskan kembali ke Malang. Saat itu dini hari. Karena masih kesal dengan kekalahannya, sepanjang jalan korban terus ngomel. Pelaku juga menjadi sasaran omelan . Dengan alasan ingin kencing, pelaku meminta korban mampir ke JLS.
"Saat berhenti korban tiba-tiba diserang oleh pelaku," terang Handono. Tiga kali pukulan bersarang ke leher. Korban yang tidak siap, gagal menghindar. Ia terjungkal. Sebelum bangkit, sebongkah batu yang diperkirakan seberat 20 kilogram menghantam kepalanya .
Pelaku kembali menghantamkan batu ke bagian dada korban. Hasil autopsi diketahui jasad Said mengalami patah sejumlah tulang rusuk. "Korban mengalami luka di kepala dan dada," kata Handono. Jasad korban kemudian diseret ke semak-semak yang tiga hari kemudian Selasa (27/4/2021) saat ditemukan pencari rumput, belatung sudah merubungnya.
Sebelum pergi, pelaku mengambil uang korban Rp1,1 juta dan ponsel. Motor korban ia pakai perjalanan ke Malang. Sesampai di Malang, pelaku mengubah warna cat motor beserta nomor polisi. Sedangkan ponsel korban langsung dijual di wilayah Malang. Menurut Handono, saat dibekuk, pelaku mengakui semua perbuatannya. "Pelaku mengakui semua perbuatannya," terang Handono.
Dari pemeriksaan juga diketahui pelaku seorang residivis . SW pernah mendekam di penjara wilayah Jawa Tengah, karena kedapatan mencuri tabung gas. Ia juga pernah meringkuk di penjara Malang, Jawa Timur karena menggondol ponsel. Handono menambahkan, dalam kasus pembunuhan ini, pelaku terancam dijerat pasal 339 dan 338 KUHP. "Yang bersangkutan terancam hukuman 20 tahun penjara," pungkas Handono.
(eyt)