Ganjar Ajak Warga Kagama Bantu UMKM di Jateng Bangkit

Senin, 03 Mei 2021 - 17:01 WIB
loading...
Ganjar Ajak Warga Kagama Bantu UMKM di Jateng Bangkit
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Ist)
A A A
SEMARANG - Pandemi COVID-19 menyebabkan perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Tengah merosot. Data BPS terbaru menyebutkan bahwa hanya ada 3 sektor yang naik. Yakni industri teknologi informasi, industri kesehatan, dan pertanian. “Selain itu merosot,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut Ganjar sampaikan dalam webinar Kagama Inkubasi Bisnis XX bertajuk Daya Tahan UMKM di Tengah Pandemi pada Minggu (2/5/2021).
Webinar tersebut digelar oleh PP Kagama bekerja sama dengan Pengda Kagama Jawa Tengah.

Ganjar mengatakan, jumlah usaha di Jawa Tengah menurut skala usaha berdasarkan hasil SUSENAS BPS adalah 4.174.210. 3.358 usaha besar. Sementara, sebanyak 39,125 usaha menengah, 354.884 usaha kecil, dan sebanyak 3.776.843 usaha mikro. “Sekarang yang mikro mungkin sudah menjadi 7 juta,” ujar Ketua Umum PP Kagama ini.

Oleh karenanya, kata Ganjar, perkembangan usaha mikro di lapangan tergolong cepat. Ganjar lantas melakukan mencari tahu persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para pelaku usaha mikro. Kata Ganjar, mereka lebih banyak menghadapi persoalan bagaimana cara menjual online. “Maka Kagama Inkubasi Bisnis ini menarik untuk melatih mereka supaya bisa jualan online. Jadi mereka nggak cuma nawarin produk kalau lagi arisan, pengajian, rapat," ujar alumnus Fakultas Hukum UGM ini.

Ganjar bercerita tentang pengalamannya menggandeng beberapa marketplace untuk membina para pelaku UMKM.

Kata Ganjar, begitu para pelaku UMKM diberi pelatihan dan pendampingan, serta berjualan di marketplace tersebut, penjualan bisa naik sampai 130 persen. Di sisi lain, kata Ganjar, pandemi turut berdampak pada UMKM. Sebanyak 625.230 unit UMKM di Kabupaten/Kota terdampak Covid-19.

“Tenaga kerjanya susut, asetnya susut, omsetnya susut, dan itu rata-rata 30 an persen susutnya. Sektor UMKM makan-minuman itu ternyata paling banyak, yakni 70 persen,” jelasnya. Baca: Sakit Hati Ditinggal Nikah Polisi, Jadi Motif Wanita Cantik Ini Kirim Takjil Maut.

Setalah dicari penyebabnya, kata Ganjar, permasalahan UMKM selama pandemi antara lain pemasarannya terbatas, rendahnya kemampuan UKM beradaptasi ke pemasaran digital, kesulitan bahan baku karena distribusi terhambat, dan kemampuan pembiayaan serta bertahan yang rendah. Oleh karenanya, Ganjar terus mendorong inovasi agar UMKM di Jawa Tengah bisa bangkit.

Seperti yang tengah dia upayakan yakni menggelar beberapa pameran virtual dengan menggandeng pihak lain. Baik di dalam kota maupun luar negeri. “Teman-teman kita dubes di beberapa negara juga ingin bantu," pungkasnya. Baca Juga: Wagub Emil Ajak Notaris Bantu Pemerintah Pulihkan Roda Perekonomian.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)