Terdampak Badai COVID-19, 80.000 Buruh di Jabar Masih Dirumahkan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekitar 80.000 tenaga kerja di Jawa Barat, sampai saat ini masih dalam kondisi dirumahkan atau belum bekerja secara maksimal. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup para pekerja yang terdampak COVID-19.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat, Rahcmat Taufik Garsadi mengatakan, sampai saat ini masih ada sekitar 80.000 buruh yang dirumahkan . Hal itu karena belum seluruhnya perusahaan recovery akibat pandemi COVID-19.
"Sekitar 100.000-an perusahaan dan pelaku usaha di Jawa Barat, masih terdampak. Selain itu, sekitar 20.000 tenaga kerja juga kena PHK, belum lagi sektor informal lainnya," kata Rachmat pada Peringatan Hari Buruh yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Barat.
Menurut dia, para buruh yang dirumahkan perlu mendapat perhatian, karena penghasilan mereka secara otomatis terpotong. Salah satu sektor yang diperkirakan banyak merumahkan karyawannya adalah hotel dan restoran. Walaupun, saat ini kondisinya mulai membaik.
"Karyawan hotel dan restoran dulu paling banyak dirumahkan , karena kondisi sepi. Tapi sekarang sudah membaik, banyak warga Jakarta yang mulai menginap dan makan ke Badung. Sektor manufaktur dan ekspor juga sudah mulai membaik," katanya.
Dia pun mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan menggelar peringatan May Day dengan menyalurkan bantuan kepada para pekerja terdampak. Total ada 3.655 paket sembako yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan organisasi buruh se-Jawa Barat.
Pemberian paket sembako di Bandung dipusatkan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jabar, Jalan Suci, dan Gedung BLK Jabar di Jalan Soekarno Hatta. "Ini bentuk empati dari kami kepada buruh , karena mereka masih terdampak akibat pandemi COVID-19. Total ada 3.655 paket sembako yang kami bagikan. Semoga bisa meringankan beban mereka," kata Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, Dodo Suharto.
Selain memberi paket sembako, BPJS TK Kanwil Jawa Barat juga bakal menyalurkan beasiswa kepada 1.711 pelajar hingga jenjang Strata 1 (S1). Mereka adalah anak pekerja yang anggota BPJS Ketenagakerjaan yang perlu dibantu.
"Kami sedang proses memberi beasiswa kepada anak buruh yang mengalami kecelakan kerja atau lainnya. Total ada 1.711 anak yang akan kami bayar biaya pendidikannya sampai Idul Fitri tahun ini," imbuh Dodo.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat, Rahcmat Taufik Garsadi mengatakan, sampai saat ini masih ada sekitar 80.000 buruh yang dirumahkan . Hal itu karena belum seluruhnya perusahaan recovery akibat pandemi COVID-19.
"Sekitar 100.000-an perusahaan dan pelaku usaha di Jawa Barat, masih terdampak. Selain itu, sekitar 20.000 tenaga kerja juga kena PHK, belum lagi sektor informal lainnya," kata Rachmat pada Peringatan Hari Buruh yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Barat.
Menurut dia, para buruh yang dirumahkan perlu mendapat perhatian, karena penghasilan mereka secara otomatis terpotong. Salah satu sektor yang diperkirakan banyak merumahkan karyawannya adalah hotel dan restoran. Walaupun, saat ini kondisinya mulai membaik.
"Karyawan hotel dan restoran dulu paling banyak dirumahkan , karena kondisi sepi. Tapi sekarang sudah membaik, banyak warga Jakarta yang mulai menginap dan makan ke Badung. Sektor manufaktur dan ekspor juga sudah mulai membaik," katanya.
Dia pun mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan menggelar peringatan May Day dengan menyalurkan bantuan kepada para pekerja terdampak. Total ada 3.655 paket sembako yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan organisasi buruh se-Jawa Barat.
Pemberian paket sembako di Bandung dipusatkan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jabar, Jalan Suci, dan Gedung BLK Jabar di Jalan Soekarno Hatta. "Ini bentuk empati dari kami kepada buruh , karena mereka masih terdampak akibat pandemi COVID-19. Total ada 3.655 paket sembako yang kami bagikan. Semoga bisa meringankan beban mereka," kata Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, Dodo Suharto.
Selain memberi paket sembako, BPJS TK Kanwil Jawa Barat juga bakal menyalurkan beasiswa kepada 1.711 pelajar hingga jenjang Strata 1 (S1). Mereka adalah anak pekerja yang anggota BPJS Ketenagakerjaan yang perlu dibantu.
"Kami sedang proses memberi beasiswa kepada anak buruh yang mengalami kecelakan kerja atau lainnya. Total ada 1.711 anak yang akan kami bayar biaya pendidikannya sampai Idul Fitri tahun ini," imbuh Dodo.
(eyt)