Gagas Layanan Swab PCR, Injabar Unpad Pangkas Waktu dan Biaya Pengetesan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Institut Pembangunan Jawa Barat Universitas Padjadjaran (Injabar Unpad) melahirkan inovasi layanan swab PCR secara akurat, cepat, dan harga yang terjangkau.
Bahkan, masyarakat yang hendak melakukan pengetesan COVID-19 dapat memperoleh hasil tes maksimal 24 jam atau di hari yang sama.
Layanan same day ini merupakan hasil kolaborasi antara Injabar Unpad dengan Klinik Kesehatan Unpad dan LG International.
Direktur Utama Injabar Unpad, Keri Lestari mengatakan, melalui Padjadjaran Swab PCR Test yang diluncurkan di Klinik Kesehatan Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021), pihaknya berupaya menekan kasus COVID-19 dengan memperkuat testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah.
Di sisi lain, masyarakat pun kini sangat membutuhkan layanan tes swab PCR yang cepat dan harga terjangkau.
"Jadi awalnya ini dari kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan swab PCR secara cepat, namun harganya terjangkau. Swab PCR ini sebagai diagnostik utama kalau kita ingin mendeteksi COVID-19," kata Keri dalam keterangan resminya, Jumat (30/4/2021).
Selama ini, lanjut Keri, hasil pemeriksaan swab PCR memelukan waktu hingga berhari-hari. Masyarakat yang ingin mendapatkan hasil tes cepat, harus membayar dengan harga yang mahal.
Sehingga, pihaknya mencari solusi agar layanan tersebut dapat diperoleh cepat dan dengan harga terjangkau.
"Harganya Rp780.000 per tes. Layanan ini juga membantu Pemprov Jabar untuk beberapa daerah yang sekiranya belum mempunyai fasilitas BSL 2. Untuk pemeriksaan PCR bisa dikirimkan ke sini dan hasilnya maksimal 24 jam," katanya.
Keri mencontohkan, jika tes swab langsung dilakukan di Klinik Kesehatan Unpad, hasilnya bisa diterima di hari yang sama.
Jika tes dilakukan di bawah pukul 12.00 WIB, maka hasilnya bisa diterima pada pukul 16.00 WIB. Tapi jika pengetesannya dilakukan di luar kota, seperti Pangandaran, hasilnya baru bisa diterima 24 jam kemudian.
"Kapasitasnya bisa 1.000 sampel per hari, dibagi dua shif. Kami sudah bekerja sama untuk swab test ini, ada beberapa titik (lokasi tes) yang disiapkan, kami bekerja sama dengan PT Jaswita Jabar. Di tempat yang memang kalau kita investasi di tiap titik kan mahal, jadi kita berkolaborasi," katanya.
Menurut Keri, harga layanan tes swab PCR ini dapat ditekan karena pihaknya melakukan sejumlah inovasi.
Dia menyebutkan, alat uji berupa alat ekstraksi dan alat uji PCR yang digunakan lebih baik dan dapat bekerja lebih cepat, sehingga durasi pengujiannya lebih cepat.
"Tentu saja, ini juga hasil kolaborasi dengan LG Internasional sehingga harga operasional dibuat seefisien mungkin, termasuk kolaborasi dengan Klinik Unpad dengan tenaga terlatih," sebutnya.
Keri menambahkan, Padjadjaran Swab PCR Test ini juga telah dilengkapi dengan registrasi melalui aplikasi InaTTI (Indonesia Test, Trace & Isolation) dengan fungsi tracing dan pendampingan isolasi mandiri oleh apoteker.
"Kalau ada yang positif, tidak bergejala, bisa isolasi mandiri didampingi oleh tenaga apoteker yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Unpad. Jadi, dalam satu aplikasi Indonesia Test, Trace, and Isolation, kita bisa memberikan solusi penanganan pandemi yaitu penguatan 3T," jelasnya.
Keri pun mengaku, sudah berkomunikasi dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk menggelar tes swab PCR di daerah yang memerlukan layanan swab PCR massal melalui inovasi yang digagas pihaknya itu.
Sementara itu, Asisten Administrasi Sekterariat Daerah Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan, kehadiran Padjadjaran Swab PCR Test akan membantu peran Labkesda Jabar yang selama ini bertugas penuh melakukan pemeriksaan hasil tes swab PCR.
Baca juga: Ini Aturan Lengkap Operasional Terminal, Bandara, dan Stasiun di Bandung saat Pembatasan
"Labkesda dalam situasi ini kan kekurangan kapasitasnya. Sebagaimana amanat Pak Gubernur, kita sudah membentuk Injabar, salah satu implementasinya dalam persemian ini," katanya.
Baca juga: Ramadhan, Anggota DPR Bagikan Ribuan Paket Takjil-Sembako di Bandung
Kehadiran Padjadjaran Swab PCR Test juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap penerapan 3T dalam rangka penanggulangan COVID-19 yang nantinya akan berimbas kepada penurunan kasus harian dan kasus aktif COVID-19 di Indonesia, khususnya Provinsi Jabar.
Bahkan, masyarakat yang hendak melakukan pengetesan COVID-19 dapat memperoleh hasil tes maksimal 24 jam atau di hari yang sama.
Layanan same day ini merupakan hasil kolaborasi antara Injabar Unpad dengan Klinik Kesehatan Unpad dan LG International.
Direktur Utama Injabar Unpad, Keri Lestari mengatakan, melalui Padjadjaran Swab PCR Test yang diluncurkan di Klinik Kesehatan Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021), pihaknya berupaya menekan kasus COVID-19 dengan memperkuat testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah.
Di sisi lain, masyarakat pun kini sangat membutuhkan layanan tes swab PCR yang cepat dan harga terjangkau.
"Jadi awalnya ini dari kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan swab PCR secara cepat, namun harganya terjangkau. Swab PCR ini sebagai diagnostik utama kalau kita ingin mendeteksi COVID-19," kata Keri dalam keterangan resminya, Jumat (30/4/2021).
Selama ini, lanjut Keri, hasil pemeriksaan swab PCR memelukan waktu hingga berhari-hari. Masyarakat yang ingin mendapatkan hasil tes cepat, harus membayar dengan harga yang mahal.
Sehingga, pihaknya mencari solusi agar layanan tersebut dapat diperoleh cepat dan dengan harga terjangkau.
"Harganya Rp780.000 per tes. Layanan ini juga membantu Pemprov Jabar untuk beberapa daerah yang sekiranya belum mempunyai fasilitas BSL 2. Untuk pemeriksaan PCR bisa dikirimkan ke sini dan hasilnya maksimal 24 jam," katanya.
Keri mencontohkan, jika tes swab langsung dilakukan di Klinik Kesehatan Unpad, hasilnya bisa diterima di hari yang sama.
Jika tes dilakukan di bawah pukul 12.00 WIB, maka hasilnya bisa diterima pada pukul 16.00 WIB. Tapi jika pengetesannya dilakukan di luar kota, seperti Pangandaran, hasilnya baru bisa diterima 24 jam kemudian.
"Kapasitasnya bisa 1.000 sampel per hari, dibagi dua shif. Kami sudah bekerja sama untuk swab test ini, ada beberapa titik (lokasi tes) yang disiapkan, kami bekerja sama dengan PT Jaswita Jabar. Di tempat yang memang kalau kita investasi di tiap titik kan mahal, jadi kita berkolaborasi," katanya.
Menurut Keri, harga layanan tes swab PCR ini dapat ditekan karena pihaknya melakukan sejumlah inovasi.
Dia menyebutkan, alat uji berupa alat ekstraksi dan alat uji PCR yang digunakan lebih baik dan dapat bekerja lebih cepat, sehingga durasi pengujiannya lebih cepat.
"Tentu saja, ini juga hasil kolaborasi dengan LG Internasional sehingga harga operasional dibuat seefisien mungkin, termasuk kolaborasi dengan Klinik Unpad dengan tenaga terlatih," sebutnya.
Keri menambahkan, Padjadjaran Swab PCR Test ini juga telah dilengkapi dengan registrasi melalui aplikasi InaTTI (Indonesia Test, Trace & Isolation) dengan fungsi tracing dan pendampingan isolasi mandiri oleh apoteker.
"Kalau ada yang positif, tidak bergejala, bisa isolasi mandiri didampingi oleh tenaga apoteker yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Unpad. Jadi, dalam satu aplikasi Indonesia Test, Trace, and Isolation, kita bisa memberikan solusi penanganan pandemi yaitu penguatan 3T," jelasnya.
Keri pun mengaku, sudah berkomunikasi dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk menggelar tes swab PCR di daerah yang memerlukan layanan swab PCR massal melalui inovasi yang digagas pihaknya itu.
Sementara itu, Asisten Administrasi Sekterariat Daerah Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan, kehadiran Padjadjaran Swab PCR Test akan membantu peran Labkesda Jabar yang selama ini bertugas penuh melakukan pemeriksaan hasil tes swab PCR.
Baca juga: Ini Aturan Lengkap Operasional Terminal, Bandara, dan Stasiun di Bandung saat Pembatasan
"Labkesda dalam situasi ini kan kekurangan kapasitasnya. Sebagaimana amanat Pak Gubernur, kita sudah membentuk Injabar, salah satu implementasinya dalam persemian ini," katanya.
Baca juga: Ramadhan, Anggota DPR Bagikan Ribuan Paket Takjil-Sembako di Bandung
Kehadiran Padjadjaran Swab PCR Test juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap penerapan 3T dalam rangka penanggulangan COVID-19 yang nantinya akan berimbas kepada penurunan kasus harian dan kasus aktif COVID-19 di Indonesia, khususnya Provinsi Jabar.
(boy)