Pulihkan Anak-anak dan Orang Tua Korban Bencana, GERKINDO Beri Pendampingan

Senin, 26 April 2021 - 15:38 WIB
loading...
Pulihkan Anak-anak dan...
Gerakan Kasih Indonesia (GERKINDO) melakukan pendampingan untuk pemulihan psikologi anak-anak dan orang tua di wilayah bencana di Kabupaten Malaka, NTT. Foto/iNews Stefanus Dile Payong
A A A
MALAKA - Guna pemulihan mental psikologis para korban bencana terjangan badai seroja di wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gerakan Kasih Indonesia (GERKINDO) bekerja sama dengan Wahana Peduli Indonesia melaksanakan pemulihan dari trauma .



Para korban bencana tersebut, kini hanya tinggal di reruntuhan rumahnya karena kondisi bangunannya sudah rusak berat akibat bencana. Kegiatan pendampingan untuk pemulihan dari trauma ini, salah satunya dilaksanakan GERKINDO di Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, NTT.



Proses kegiatan untuk pemulihan dari trauma ini, digelar GERKINDO di gereja GSJA Haleluya. Para relawan fokus mendampingi ibu dan anak-anak, yang dinilai paling rentan mengalami trauma akibat bencana.



Anak-anak diajak bermain dan belajar serta bernyanyi bersama, agar bisa menghilangkan rasa trauma pasca bencana badai siklon seroja yang menimpa hampir seluruh wilayah NTT pada awal April lalu. Begitu cerianya anak-anak korban bencana yang mengingkuti kegiatan tersebut.

Natalia R. Ginting salah satu relawan mengatakan, tim GERKINDO bersama dengan Wahana Peduli Indonesia melaksanakan pendampingan pemulihan dari trauma , guna pemulihan kondisi psikologis para korban bencana.

Pulihkan Anak-anak dan Orang Tua Korban Bencana, GERKINDO Beri Pendampingan


" Pemulihan dari trauma ini selain diberikan kepada anak-anak, juga diberikan kepada ibu-ibu yang diyakini rentan mengalami taruma pasca kejadian bencana alam beberapa waktu lalu. Agar mereka bisa kembali ceria, dan bersemangat lagi," ungkapnya.

Setelah melakasan pendampingan pemulihan dari trauma , para relawan juga membagikan buku cerita untuk anak-anak. Buku-buku tersebut bisa dibawa pulang sebagai bahan bacaan di rumah.



Meskipun kini badai sudah berlalu, namun warga masih megalami kesulitan dikarenakan endapan lumpur setinggi satu meter masih menggenangi pemukiman warga, dan sebagian besar rumah yang ambruk hingga kini belum juga dapat diperbaiki.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2238 seconds (0.1#10.140)