Warga Jayapura Mulai Kembali ke Kebun untuk Bekerja

Kamis, 21 Mei 2020 - 11:00 WIB
loading...
Warga Jayapura Mulai Kembali ke Kebun untuk Bekerja
Masyarakat Kampung Ifarbesar yang sedang mengelolah sagu.
A A A
SENTANI - Dampak Covid-19 di Kabupaten Jayapura hingga saat memasuki bulan kedua, upaya dan penanganan terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Tim Gugus Tugas secara teknis, tetapi juga melalui sosialisasi dan imbauan yang terus disampaikan Pemerintah kepada masyarakatnya.

Salah satu imbauan yang gencar disampaikan adalah masyarakat harus kembali berkebun, mengelola sumber daya alam (SDA) dan potensi lokal yang dimiliki. Hal ini secara perlahan mulai terlihat di tengah masyarakat, walaupun belum signifikan dilakukan.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, potensi SDA dan kearifan lokal adalah bagian dari jati diri masyarakat adat yang sesungguhnya, dan hal ini perlu dikelola dengan baik sebagai sumber pendapatan tetapi juga lumbung pangan yang dapat memberikan ketahanan pangan di Kampung masing-masing.

“Jauh-jauh hari sudah saya sampaikan, agar masyarakat adat harus berdiri diatas jati dirinya sendiri,” ujar Bupati Awoitauw di Sentani. Rabu (20/5/2020).

Dikatakan Mathius, hutan dan dusun sagu terbesar masih ada, danau yang luas dan indah belum maksimal dikelola potensi perikanannya. Ladang, sawah, dan hutan yang kaya dengan berbagai potensi kearifan lokalnya.

“Wabah Covid 19 saat ini, banyak hal positif yang dapat dilakukan menjadi peluang kita bersama,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakat adat tidak boleh tinggal diam, Kepala suku, Kepala Keret, dan Pemerintah Kampung Adat harus bergandengan tangan dan mengajak masyarakatnya untuk segera kembali ke dusun, kebun masing-masing untuk dikelolah.

“Tidak mungkin orang dari luar kampung kita yang akan datang membantu, hanya masyarakat yang tinggal di kampung tersebut yang dapat melakukan segala hal untuk perubahan dan kemajuan kampungnya,” ucap Bupati.

Walau demikian, Bupati juga mengakui belakangan ini seperti ada sebuah gerakan masal yang dilakukan dimasing-masing Kampung dengan kegiatan panen raya, hasil kebun, ikan, dan juga hasil pertanian lainnya.

“Belum lama ini kita di kampung sabyab ada panen ubi jalar dalam jumlah yang cukup banyak, lalu panen kacang tanah dilembah grime, ikan laut di depapre, dan gerakan ini harus terus dilakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, masyarakat Kampung Ifarbesar Distrik Sentani, dalam mencukupi ketahanan pangan lokal mereka melalui pengelolaan dusun sagu yang dimiliki. Dusun tersebut di kelolah secara masal oleh seluruh warga, selain mengambil hasil pohon sagu, dusun tersebut ditanami kembali dengan tanaman jangka pendek seperti ubi-ubian, keladi, serta sayur-mayur.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)