Garang Saat Tawuran, Anggota Gengster Semarang Stres Nangis Histeris Ketemu Orang Tuanya
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sembilan remaja anggota Gengster Semarang Stres , yang diduga menjadi pelaku tawuran di Kota Semarang, menangis histeris saat dipertemukan dengan orang tuanya di Polsek Tembalangan.
Sembilan anggota gengster yang dikenal sadis dan garang saat tawuran ini, seketika menjadi remaja yang cengeng dan hanya bisa menangis sesenggukan saat oleh polisi yang menangkapnya dipertemukan orang tuanya.
Mereka berhasil diringkus oleh anggota Polsek Tembalangan, saat terjadi aksi tawuran . Dari tangan para remaja ini, polisi menyita sarung yang diisi pecahan kaca, dan batu untuk senjata tawuran .
Kapolsek Tembalang, Polrestabes Semarang, Kompol Arsandi mengatakan, sengaja mendatangkan para orang tua pelaku tawuran sebagai langkah pembinaan, sekaligus memberikan efek jera terhadap anggota gengster ini.
"Para remaja pelaku tawuran yang rata-rata masih pelajar SMP ini kami tangkap saat terjadi tawuran . Mereka lalu kita bina, dan dilakukan pendataan serta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Orang tua kita datangkan, untuk ikut melakukan pembinaan," tegasnya.
Sembilan remaja anggota Gengster Semarang Stres ini, ditangkap petugas Polsek Tembalang, Minggu (18/4/2021) dini hari, karena terlibat tawuran antar kelompok dengan menggunakan senjata.
Selain mmenangkap sembilan remaja terduga pelaku tawuran , polisi juga menyita lima buah sarung yang ujungnya berisi batu dan pecahan kaca, satu gasper bermata paku, serta dua unit sepeda motor yang ditinggal pemiliknya di lokasi tawuran .
Dina, orang tua remaja berinisial Bdn (15) hanya bisa terisak ketika melihat anaknya berada di Polsek Tembalang. Para pelaku tawuran itu disuruh oleh polisi meminta maaf kepada orang tuanya. Tangispun semakin tak terbendung.
Para pelaku tawuran ini akhirnya diperbolehkan untuk pulang, setelah membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Selain itu, polisi juga berharap para orang tua turut mengawasi dan membina anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam lingkungan gengster .
Sembilan anggota gengster yang dikenal sadis dan garang saat tawuran ini, seketika menjadi remaja yang cengeng dan hanya bisa menangis sesenggukan saat oleh polisi yang menangkapnya dipertemukan orang tuanya.
Mereka berhasil diringkus oleh anggota Polsek Tembalangan, saat terjadi aksi tawuran . Dari tangan para remaja ini, polisi menyita sarung yang diisi pecahan kaca, dan batu untuk senjata tawuran .
Kapolsek Tembalang, Polrestabes Semarang, Kompol Arsandi mengatakan, sengaja mendatangkan para orang tua pelaku tawuran sebagai langkah pembinaan, sekaligus memberikan efek jera terhadap anggota gengster ini.
"Para remaja pelaku tawuran yang rata-rata masih pelajar SMP ini kami tangkap saat terjadi tawuran . Mereka lalu kita bina, dan dilakukan pendataan serta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Orang tua kita datangkan, untuk ikut melakukan pembinaan," tegasnya.
Sembilan remaja anggota Gengster Semarang Stres ini, ditangkap petugas Polsek Tembalang, Minggu (18/4/2021) dini hari, karena terlibat tawuran antar kelompok dengan menggunakan senjata.
Selain mmenangkap sembilan remaja terduga pelaku tawuran , polisi juga menyita lima buah sarung yang ujungnya berisi batu dan pecahan kaca, satu gasper bermata paku, serta dua unit sepeda motor yang ditinggal pemiliknya di lokasi tawuran .
Dina, orang tua remaja berinisial Bdn (15) hanya bisa terisak ketika melihat anaknya berada di Polsek Tembalang. Para pelaku tawuran itu disuruh oleh polisi meminta maaf kepada orang tuanya. Tangispun semakin tak terbendung.
Para pelaku tawuran ini akhirnya diperbolehkan untuk pulang, setelah membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Selain itu, polisi juga berharap para orang tua turut mengawasi dan membina anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam lingkungan gengster .
(eyt)