Kelompok Bersenjata Papua Bantai Seorang Pelajar SMA di Ilaga Kabupaten Puncak
loading...
A
A
A
ILAGA - Ali Mom, satu pelajar kelas III SMA Negeri 1 Ilaga, tewas dibantai kelompok kriminal bersenjata atau yang lebih dikenal dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) , di Kampung Uloni, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Kamis (15/4) pagi.Korban tewas dengan luka tembak dan sabetan senjata tajam di bagian kepala dan badan. Bahkan motor yang digunakan korban dibakar
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri mengatakan, korban tewas seketika di lokasi kejadian usai ditembak di kepala dan punggung, serta luka bacok senjata tajam
Kapolda pun belum bisa menyimpulkan kasus penembakan itu, apalagi korban merupakan orang asli Kabupaten Puncak. “Belum diketahui motif dari aksi itu, yang jelas masih didalami,” tegas Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri.
Sementara itu salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya ketika dihubungi melalui telepon seluler menyampaikan bahwa saat ini jenazah korban sedang diarak ratusan warga dari Puskesma Ilaga menuju rumah dukan di Kampung Paluga.
“Ini baru bunyi ambulans ke tempat keluarganya, dikawal ratusan massa,” bebernya kepada SINDOnews.
Diketahui dalam sepekan terakhir aksi dari OPM di Kabupaten Puncak sudah memakan empat korban jiwa, dua orang guru yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Rande, satu tukang ojek bernama Nurdin (41) dan seorang pelajar SMA kelas III Ali Mom.
Baca : Dor Dor! Tukang Ojek Tewas Diberondong Tembakan Kelompok Bersenjata di Ilaga Papua
Bahkan sekolah yang menajdi tempat menimbah ilmu bagi anak-anak di Kabupaten Puncak tepatnya di Distrik Beoga pun dibakar hingga tidak tersisa.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri mengatakan, korban tewas seketika di lokasi kejadian usai ditembak di kepala dan punggung, serta luka bacok senjata tajam
Kapolda pun belum bisa menyimpulkan kasus penembakan itu, apalagi korban merupakan orang asli Kabupaten Puncak. “Belum diketahui motif dari aksi itu, yang jelas masih didalami,” tegas Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri.
Sementara itu salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya ketika dihubungi melalui telepon seluler menyampaikan bahwa saat ini jenazah korban sedang diarak ratusan warga dari Puskesma Ilaga menuju rumah dukan di Kampung Paluga.
“Ini baru bunyi ambulans ke tempat keluarganya, dikawal ratusan massa,” bebernya kepada SINDOnews.
Diketahui dalam sepekan terakhir aksi dari OPM di Kabupaten Puncak sudah memakan empat korban jiwa, dua orang guru yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Rande, satu tukang ojek bernama Nurdin (41) dan seorang pelajar SMA kelas III Ali Mom.
Baca : Dor Dor! Tukang Ojek Tewas Diberondong Tembakan Kelompok Bersenjata di Ilaga Papua
Bahkan sekolah yang menajdi tempat menimbah ilmu bagi anak-anak di Kabupaten Puncak tepatnya di Distrik Beoga pun dibakar hingga tidak tersisa.
(sms)