Alasan Kemanusiaan, Dua Mahasiswa UI Gabung Relawan COVID-19
loading...
A
A
A
Tugas Sri saat ini menjadi rekan kerja para perawat RSUI dalam memberikan perhatian kepada pasien dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.
Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.
"Hal tersebut merupakan 'vitamin C' bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik," ceritanya.
Sri berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tidak memandang remeh virus Covid-19 ini. Juga, selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan benar dan bersih, menjalankan social distancing, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, dan usahakan tetap di rumah saja.
"Saya berharap agar stigma negatif terhadap pasien Covid-19, tenaga kesehatan serta tenaga medis dapat berhenti pula," imbaunya.
Sofina, relawan lainnya menuturkan menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa. Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
"Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien Covid-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Setiap harinya selama 6 hari kerja, saya memperoleh shift kerja sebanyak delapan jam, dengan pembagian, sebanyak empat jam pertama saya bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu saya melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yg bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI," katanya.
Soal pengaturan perkuliahan, dia mengaku tidak mengalami kesulitan. Karena dia hanya menjalani 2 mata kuliah saja ditambah tugas akhir.
Kampus juga memberikan kemudahan bagi kami mahasiswa profesi yg menjadi relawan dengan menghitung kegiatan relawan sebagai satuan kredit semester (SKS) dan akan disetarakan SKS-nya.
Kalaupun ada tugas, tidak memberatkan, sebab para dosen sangat menghargai kami yang sudah mau menjadi relawan.
Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.
"Hal tersebut merupakan 'vitamin C' bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik," ceritanya.
Sri berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tidak memandang remeh virus Covid-19 ini. Juga, selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan benar dan bersih, menjalankan social distancing, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, dan usahakan tetap di rumah saja.
"Saya berharap agar stigma negatif terhadap pasien Covid-19, tenaga kesehatan serta tenaga medis dapat berhenti pula," imbaunya.
Sofina, relawan lainnya menuturkan menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa. Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
"Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien Covid-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Setiap harinya selama 6 hari kerja, saya memperoleh shift kerja sebanyak delapan jam, dengan pembagian, sebanyak empat jam pertama saya bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu saya melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yg bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI," katanya.
Soal pengaturan perkuliahan, dia mengaku tidak mengalami kesulitan. Karena dia hanya menjalani 2 mata kuliah saja ditambah tugas akhir.
Kampus juga memberikan kemudahan bagi kami mahasiswa profesi yg menjadi relawan dengan menghitung kegiatan relawan sebagai satuan kredit semester (SKS) dan akan disetarakan SKS-nya.
Kalaupun ada tugas, tidak memberatkan, sebab para dosen sangat menghargai kami yang sudah mau menjadi relawan.