Awal Ramadhan, Harga Daging Ayam Broiler di Jawa Timur Merangkak Naik

Rabu, 14 April 2021 - 00:45 WIB
loading...
Awal Ramadhan, Harga Daging Ayam Broiler di Jawa Timur Merangkak Naik
Memasuki bulan suci Ramadhan, harga daging ayam brolier di sejumlah daerah di Jatim mengalami kenaikan. Pada Selasa (13/4), harga daging ayam Rp46.000 per kg. Foto/Dok SINDOnews
A A A
SURABAYA - Memasuki bulan suci Ramadhan, harga daging ayam brolier di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan. Pada pertengahan Maret 2021, harga daging ayam broiler di Jatim terendah sebesar Rp29.333 per kilogram (kg), yakni di Kabupaten Tulungagung. Kemudian tertinggi di Kabupaten Pamekasan seharga Rp38.500 per kg.

Pada Selasa (13/4/2021), mengacu data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga daging ayam broiler di Jatim terendah di Kabupaten Trenggalek sebesar Rp36.500 per kg. Sedangkan yang tertinggi di Kabupaten Sumenep seharga Rp46.000 per kg. Baca juga: Ditemukan Ayam Berformalin di Pasar Anyar Tangerang, Masyarakat Diminta Waspada

“Memang ada kenaikan dari sebelumnya. Kenaikan terjadi mulai 1 April 2021. Tiap hari ada kenaikan Rp1.000 per kg. Saat ini, harga ayam broiler di Jatim rata-rata Rp39.000 per kg,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (13/4/2021).

Mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi lagi, Drajat mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan (Disnak) Jatim. Pihaknya ingin mengetahui apakah kenaikan harga tersebut akibat pasokan yang bermasalah. “Sekarang kita lakukan pengecekan dengan dinas peternakan. Kita juga cek ke sentra-sentra produksi ayam broiler. Seperti di Kabupaten Blitar,” ujarnya.

Drajat menduga, kenaikan harga ayam broiler ini terjadi akibat kekurangan pasokan. Hal ini disinyalir akibat peternak ayam broiler kesulitan bibit. Ditambah lagi dengan musim penghujan yang membuat ayam broiler lebih mudah terserang penyakit. “Kami akan berkoordinasi dengan pengusaha-pengusaha agar mereka segera mendistribusikan ayamnya,” terangnya.

Sementara dari sisi demand, Drajat memprediksi, kenaikan harga ayam ini karena permintaan yang cukup tinggi. Khususnya untuk kegiatan Megengan. Megengan merupakan upacara selamatan ala kadarnya untuk menyambut bulan suci ramadan. “Bisa juga karena permintaan selama ramadan ini yang mengalami kenaikan. Kita masih akan cek,” pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)