Antisipasi Kenaikan Harga Kepokmas, Ridwan Kamil Siap Gelar Operasi Pasar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya siap menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama ramadhan hingga lebaran 2021.
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat meninjau ketersediaan dan harga kepokmas bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI), Muhammad Lutfi di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (13/4/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, berdasarkan hasil tinjauannya, harga kepokmas di dua pasar tradisional di Kota Bandung itu terpantau relatif stabil.
Menurut dia, meski terdapat kenaikan harga, khususnya ayam potong dan minyak goreng, namun hal itu dinilainya masih wajar menyusul tingginya permintaan.
"Harga-harga tetap stabil walaupun ada kenaikan, tapi wajar. Tadi kita mengecek hanya satu hingga dua komoditas saja, tapi masih relatif aman," ungkapnya.
Kang Emil juga mengatakan, masyarakat pun masih menilai wajar kenaikan harga tersebut mengingat saat ini bertepatan dengan momentum bulan suci ramadhan.
"Ukuran kepuasan publik itu kalau ibu-ibu merasa wajar kenaikannya karena ramadhan," ucapnya.
Meski begitu, Kang Emil menyatakan, jika harga kepokmas tidak terkendali dan stok minim, dia memastikan bahwa Pemprov Jabar bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) serta pemerintah kabupaten/kota akan menggelar operasi pasar.
"Kalau mereka (masyarakat) sudah menjerit harga mahal, saya biasanya suka kontak Bulog gelar operasi pasar," katanya.
Sementara itu, Mendag, Muhammad Lutfi menuturkan, pantauan ke sejumlah pasar menjelang dan saat bulan suci ramadhan menjadi kegiatan rutin yang bertujuan untuk memastikan semua kepokmas dan kebutuhan penting lainnya tersedia.
"Seperti biasa menjelang dan saat ramadhan cek ke lapangan untuk memastikan semua barang pokok dan penting ada," kata Mendag.
Menurutnya, Pasar Kosambi yang merupakan pasar premium di tengah kota punya karakteristik yang sedikit berbeda dengan pasar induk dan tradisional. Meski begitu, dia memastikan bahwa secara keseluruhan, harga kepokmas di Pasar Kosambi relatif stabil, meski ada dinamika naik turun.
"Yang naik itu hanya minyak goreng," sebutnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, kata Lutfi, pihaknya akan berberkoordinasi dengan industri untuk menambah suplai minyak goreng, sehingga harga dapat ditekan. "Semoga minggu depan sudah ada penurunan," ujarnya.
Adapun harga cabai rawit yang sempat meroket hingga menyentuh Rp120.000 perkilogram, lanjut Lutfi, kini sudah turun sekitar 20-25 persen dan dipastikan akan terus turun seiring masuknya masa panen cabai.
"Cabai sudah turun 20 sampai 25 persen dibanding minggu lalu. Tadi saya cek Rp60.000 perkilogram. Beras di Kota Bandung juga lebih murah dibandingkan harga eceran nasional serta gula stabil. Mudah-mudahan kita bisa puasa dengan tenang dan Lebaran karena harga terjangkau," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar, M Arifin Soendjayana menjamin harga kepokmas tetap stabil selama bulan suci Ramadhan. Menurutnya, stabilitas harga dipengaruhi stok barang kepokmas yang aman dan terkendali.
Arifin menuturkan, meski harga kepokmas relatif stabil dan tidak ditemukan kelangkaan, namun pemantauan dan pelaporan harga kepokmas akan intens dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga.
Koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah terkait pangan, peternakan, pertanian, dan perikanan dalam mengawal ketersediaan kepokmas pun akan terus dilakukan.
"Bersama Tim Satgas Pangan Jabar, kami minta semua pihak yang menyimpan stok di luar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen," tegasnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Nilai Kenaikan Harga Akibat Fenomena Munggahan
Arifin menambahkan, pihaknya pun akan memperkuat kolaborasi dengan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) jika terjadi kenaikan harga kepokmas yang signifikan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Wakaf Salman Himpun Donasi Indonesia Hijabfest 2021
"Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebihan," imbau Arifin.
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat meninjau ketersediaan dan harga kepokmas bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI), Muhammad Lutfi di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (13/4/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, berdasarkan hasil tinjauannya, harga kepokmas di dua pasar tradisional di Kota Bandung itu terpantau relatif stabil.
Menurut dia, meski terdapat kenaikan harga, khususnya ayam potong dan minyak goreng, namun hal itu dinilainya masih wajar menyusul tingginya permintaan.
"Harga-harga tetap stabil walaupun ada kenaikan, tapi wajar. Tadi kita mengecek hanya satu hingga dua komoditas saja, tapi masih relatif aman," ungkapnya.
Kang Emil juga mengatakan, masyarakat pun masih menilai wajar kenaikan harga tersebut mengingat saat ini bertepatan dengan momentum bulan suci ramadhan.
"Ukuran kepuasan publik itu kalau ibu-ibu merasa wajar kenaikannya karena ramadhan," ucapnya.
Meski begitu, Kang Emil menyatakan, jika harga kepokmas tidak terkendali dan stok minim, dia memastikan bahwa Pemprov Jabar bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) serta pemerintah kabupaten/kota akan menggelar operasi pasar.
"Kalau mereka (masyarakat) sudah menjerit harga mahal, saya biasanya suka kontak Bulog gelar operasi pasar," katanya.
Sementara itu, Mendag, Muhammad Lutfi menuturkan, pantauan ke sejumlah pasar menjelang dan saat bulan suci ramadhan menjadi kegiatan rutin yang bertujuan untuk memastikan semua kepokmas dan kebutuhan penting lainnya tersedia.
"Seperti biasa menjelang dan saat ramadhan cek ke lapangan untuk memastikan semua barang pokok dan penting ada," kata Mendag.
Menurutnya, Pasar Kosambi yang merupakan pasar premium di tengah kota punya karakteristik yang sedikit berbeda dengan pasar induk dan tradisional. Meski begitu, dia memastikan bahwa secara keseluruhan, harga kepokmas di Pasar Kosambi relatif stabil, meski ada dinamika naik turun.
"Yang naik itu hanya minyak goreng," sebutnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, kata Lutfi, pihaknya akan berberkoordinasi dengan industri untuk menambah suplai minyak goreng, sehingga harga dapat ditekan. "Semoga minggu depan sudah ada penurunan," ujarnya.
Adapun harga cabai rawit yang sempat meroket hingga menyentuh Rp120.000 perkilogram, lanjut Lutfi, kini sudah turun sekitar 20-25 persen dan dipastikan akan terus turun seiring masuknya masa panen cabai.
"Cabai sudah turun 20 sampai 25 persen dibanding minggu lalu. Tadi saya cek Rp60.000 perkilogram. Beras di Kota Bandung juga lebih murah dibandingkan harga eceran nasional serta gula stabil. Mudah-mudahan kita bisa puasa dengan tenang dan Lebaran karena harga terjangkau," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar, M Arifin Soendjayana menjamin harga kepokmas tetap stabil selama bulan suci Ramadhan. Menurutnya, stabilitas harga dipengaruhi stok barang kepokmas yang aman dan terkendali.
Arifin menuturkan, meski harga kepokmas relatif stabil dan tidak ditemukan kelangkaan, namun pemantauan dan pelaporan harga kepokmas akan intens dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga.
Koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah terkait pangan, peternakan, pertanian, dan perikanan dalam mengawal ketersediaan kepokmas pun akan terus dilakukan.
"Bersama Tim Satgas Pangan Jabar, kami minta semua pihak yang menyimpan stok di luar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen," tegasnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Nilai Kenaikan Harga Akibat Fenomena Munggahan
Arifin menambahkan, pihaknya pun akan memperkuat kolaborasi dengan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) jika terjadi kenaikan harga kepokmas yang signifikan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Wakaf Salman Himpun Donasi Indonesia Hijabfest 2021
"Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebihan," imbau Arifin.
(boy)