Jelang Lebaran, Gubernur Khawatir Kasus Positif COVID-19 di Jabar Melonjak

Rabu, 20 Mei 2020 - 21:20 WIB
loading...
Jelang Lebaran, Gubernur...
Gubernur Jabar Ridwan Kamil khawatir angka kasus COVID-19 di Jabar melonjak akibat peningkatan aktivitas warga jelang Lebaran. Foto/Dok/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan kekhawatirannya terkait kemungkinan terjadi lonjakan kasus baru COVID-19 menyusul adanya peningkatan pergerakan warga menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah.

Menurutnya, hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat Provinsi Jabar memperlihatkan tren penularan COVID-19 menurun. Hal itu terlihat dari rata-rata penambahan kasus per hari dimana awalnya 40 kasus per hari pada akhir April 2020 turun menjadi 21 kasus per hari setelah PSBB skala provinsi tersebut diterapkan.

Tingkat rata-rata kematian Jabar akibat COVID-19 pun, menurun dari tujuh jiwa menjadi empat jiwa per hari. Sementara tingkat kesembuhan mencapai dua kali lipat. Kemudian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan dari sekitar 430 pasien menjadi sekitar 270 pasien.

Tidak hanya itu, PSBB tingkat provinsi di Jabar juga berhasil menekan mobilitas warga yang berdampak pada penurunan kasus baru. Sebelum PSBB skala provinsi diberlakukan, reproduksi penularan COVID-19 mencapai indeks 3. Kini, indeks tersebut menurun menjadi 1. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Tegas Larang Mudik ke Jabar )

"Menjelang Idul Fitri, terjadi kenaikan lalu lintas dari 20-30 persen selama PSBB, naik menjadi 40 persen di pekan ini. Ini mengindikasikan banyak warga yang tidak bisa menahan diri keluar rumah, dan rata-rata untuk berbelanja," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu dalam konferensi pers online dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (20/5/2019).

"Karena ini tidak bisa ditahan, kerumunan tidak bisa ditahan, kami khawatir indeks 1 reproduksi COVID-19 sebagai prestasi (PSBB) ini bisa bergeser di atas satu karena ada kasus-kasus baru akibat kerumunan menjelang Lebaran," ungkapnya.

Menurut Kang Emil, kekhawatiran tersebut juga menjadi alasan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memutuskan untuk memperketat pengawasan di sejumlah titik menjelang Idul Fitri di mana pergerakan warga berpotensi meningkat.

"Kami mendapati kerawanan euforia dari Idul Fitri, maka kami sepakat untuk melanjutkan PSBB provinsi sampai tanggal 29 Mei 2020. TNI/Polri pun akan terus meningkatkan dan menggandakan keamanan," tegasnya.

Merespon kekhawatiran Gubernur, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menyatakan, pihaknya siap memperketat pengawasan di sejumlah titik penyekatan. (BACA JUGA: 1.700 Orang Positif COVID-19 di Jabar, Depok Masih Tertinggi )

"Kami akan memperketat check point untuk mencegah orang mudik dan lain lain. Sehingga, apa yang kita lakukan selama PSBB bisa terjaga dan apa yang diharapkan kita semua tidak terjadi peningkatan penularan," tegas Nugroho.

Sementara itu, Kapolda Jabar, Rudy Sufahriadi menyatakan bahwa Polda Jabar akan lebih gencar menggelar sosialisasi agar masyarakat tetap berada di rumah. (BACA JUGA: Polda Tetap Larang Mudik Lokal di Jawa Barat )

"Kami akan berupaya sosialisasi di tiap kabupaten/kota. Masing- masing Kapolres, Kasatlantas menyosialisasikan agar warga tidak keluar rumah. Jangan sampai grafik yang sudah baik jadi berubah," katanya.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)