Dirjen Pendidikan Tinggi Puji Universitas Muslim Indonesia
loading...
A
A
A
"PR terbesar seorang insinyur adalah menciptakan yang belum ada menjadi ada, sehingga kalau melihat proyeksi dari kebutuhan industri sangat tinggi tetapi kemampuan kita untuk menghasilkan insinyur masih sangat terbatas, sekalipun pendidikan sarjana teknik itu termasuk terbanyak tetapi dalam menghasilkan insinyur profesional masih terbatas," ungkapnya.
Prof Nizam juga mengungkapkan keprihatinannya dengan malpraktik keinsinyuran yang masih terjadi."Jembatan baru jadi roboh, gedung baru jadi roboh, ini menunjukkan bahwa mengawal muruah profesi insinyur menjadi tugas kita bersama. Tapi saya yakin dengan semangat kita untuk melakukan perbaikan dan mau belajar, insyaallah akan lebih baik," harapnya.
Mengakhiri sambutannya, Prof Nizam berpesan untuk menjaga profesionalisme, menjaga muruah dari keinsinyuran. "Karena yang bisa menjaga muruah keinsinyuran itu dua, kita perguruan yang menghasilkan insinyur dan PII," pungkasnya.
Silaturahmi itu dihariri Rektor UMI Prof Basri Modding, didampingi Wakil Rektor III Dr Nasrullah, dan Wakil Rektor V Prof Hattah Fattah. Hadir Dekan FTI UMI Dr Zakir Sabara beserta jajarannya.
Turut hadir pula Kepala LLDikti Wilayah IX Prof Jasruddin, Sekretaris Pelaksana LLDikti Wil IX, Andi Lukman, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr Heru Dewanto, Direktur Eksekutif PII Faisal Safa, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof Fatah Sulaiman, dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof Asep Ridwan.
(luq)