Harimau Jawa Tak Muncul, BKSDA Tarik Kamera Pengintai di Lereng Wilis Tulungagung

Kamis, 08 April 2021 - 17:55 WIB
loading...
A A A
Misalnya, menjauhi bau manusia, termasuk suara mesin atau sepeda. Harimau biasanya merasa terganggu, dan memilih menghindar. Sementara kawasan hutan lereng Gunung Wilis membentang luas hingga enam kabupaten. Yakni Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ponorogo hingga Kabupaten Madiun.

Jika harimau itu memang ada, kata Joko kemungkinan berpindah tempat karena terganggu aktivitas manusia, sangat mungkin terjadi. "Jadi istilah orang Jawa bejo bejan (untung untungan)," tambah Joko. Sementara tiga unit kamera yang ditarik dari lokasi Desa Nyawangan masih akan diobservasi lebih jauh.



Apakah selama tiga bulan tersebut, kamera berhasil menangkap visual maupun suara yang mengarah atau tidak. Sedangkan empat kamera pengintai lainnya masih dipertahankan di lokasi. Sementara di sisi lain, tidak ada lagi laporan warga setempat yang melihat keberadaan harimau. "Nanti hasil observasi kamera pengintai oleh tim akan kita sampaikan," pungkas Joko.

Sesuai catatan yang ada, pada tahun 1976, harimau Jawa (panthera tigris sondaica), tersisa hanya 3-5 ekor. Semuanya berada di suaka alam Meru Betiri, Jember, Jawa Timur. Sejak tahun 1980-an, populasi macan Jawa tersebut diasumsikan telah punah. Sebab keberadaanya sulit dijumpai.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7230 seconds (0.1#10.140)