Kinerja PT PWU Merosot, DPRD Jatim Sampaikan Kritikan Ini
loading...
A
A
A
“Yang terbaru itu PT Jatim Husada Farma. Ini baru satu tahun dan bergerak di bidang menyuplai obat-obatan peralatan rumah sakit umum milik daerah,” terang Erlangga.
Diakuinya, ada beberapa anak atau cucu perusahan yang kondisinya kurang bagus. Seperti anak perusahaan dari PT Karet Ngagel yang bergerak di bidang Industri Conveyor Belt. PT Karet Ngagel produksinya bagus dan di nasional terbaik, tali berbeda dengan anak perusahaanya yang bernama PT Kasava.
“PT Karet ini punya anak usaha namanya PT Kasava yang saat ini sedang bermasalah besar dan nyaris pidana karena hasil audit BPKP fraud,” ungkapnya.
Ada juga anak perusahaan lainnya yang kondisinya cukup bagus. Yakni PT Kasa Husada yang bergerak dalam industri alat kesehatan termasuk Masker. “Semoga 2-3 minggu akan melakukan ekspor perdana Masker ke Amerika dan Jika ini terealisasi maka bisa disebut satu satunya BUMD yang masuk pasar Amerika,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Kadin Jatim ini menyampaikan selama pandemi COVID-19 terjadi penurunan usaha. “Sales kita turun menjadi Rp175 miliar tahun 2020. Tapi di 2021 kita merancang naik 42% menjadi Rp248 Miliar dan target laba Rp6,8 miliar . Ini dengan asumsi, triwulan pertama 2021 COVID-19 sudah mereda,” tandasnya.
Diakuinya, ada beberapa anak atau cucu perusahan yang kondisinya kurang bagus. Seperti anak perusahaan dari PT Karet Ngagel yang bergerak di bidang Industri Conveyor Belt. PT Karet Ngagel produksinya bagus dan di nasional terbaik, tali berbeda dengan anak perusahaanya yang bernama PT Kasava.
“PT Karet ini punya anak usaha namanya PT Kasava yang saat ini sedang bermasalah besar dan nyaris pidana karena hasil audit BPKP fraud,” ungkapnya.
Ada juga anak perusahaan lainnya yang kondisinya cukup bagus. Yakni PT Kasa Husada yang bergerak dalam industri alat kesehatan termasuk Masker. “Semoga 2-3 minggu akan melakukan ekspor perdana Masker ke Amerika dan Jika ini terealisasi maka bisa disebut satu satunya BUMD yang masuk pasar Amerika,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Kadin Jatim ini menyampaikan selama pandemi COVID-19 terjadi penurunan usaha. “Sales kita turun menjadi Rp175 miliar tahun 2020. Tapi di 2021 kita merancang naik 42% menjadi Rp248 Miliar dan target laba Rp6,8 miliar . Ini dengan asumsi, triwulan pertama 2021 COVID-19 sudah mereda,” tandasnya.
(msd)