Pencatut Nama Kapolres Enrekang Tipu Belasan Juta Rupiah Dua Lembaga Sosial

Minggu, 04 April 2021 - 18:11 WIB
loading...
Pencatut Nama Kapolres...
Pencatut nama Kapolres Enrekang berhasil raup puluhan juta rupiah dari dua lembaga sosial. Foto: Ilustrasi
A A A
ENREKANG - Sebanyak dua lembaga sosial di Enrekang tertipu dengan pencatutan nama Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya. Bahkan pelaku berhasil meraup belasan juta rupiah dari aksinya tersebut.

Kedua lembaga sosial ini yakni Panti Asuhan Al-Mukhlisin Sudu dan Pondok Pesentren Darul Arqam Muhammadiyah Sumillan, di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang , pelaku berpura-pura ingin memberi sumbangan.

Menurut salah satu pembina lembaga tersebut yakni Pembina Panti Asuhan Al Mukhlisin Sudu, Hj Tima menyatakan, jika dirinya ditelpon oleh seseorang yang mengaku Kapolres Enrekang. Hj Tima yakin karena si penelpon mengirim foto Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya .



"Dia menelpon mengatasnamakan Kapolres Enrekang . Saya percaya saja karena kirim fotonya pak Kapolres. Dia mau menyumbang setelah sebelumnya tanyakan kebutuhan anak Panti," ujar Hj Tima, Minggu (4/4/2021).

Lanjut Tima, jika si penipu mengirim dana Rp8,5 juta ke rekening panti asuhan. Dan memintanya mengirim kembali Rp3,5 juta ke rekening Panti Asuhan Al-Mubarakah yang disebut si penipu dengan alasan santrinya sakit di Parepare. Dan Rp5 juta sisanya si penipu menyebut untuk panti Asuhan Al-Mukhlisin itu sendiri.

Keesokan harinya kembali si penipu mengirim dana Rp3,5 juta ke panti asuhan Al-Mukhlisin. Dan kembali meminta ditransfer ulang ke Panti Asuhan Al-Mubarakah Rp2 juta dan sisanya 1,5 juta untuk Al-Mukhlisin.

Namun, belakangan baru sadar telah ditipu setelah memeriksa rekening lembaga. Ternyata tidak ada uang masuk baik yang berjumlah Rp8,5 juta atau Rp3,5 juta. Bahkan panti asuhan ini rugi Rp5,5 juta. Ternyata selama ini struk transfer yang dikirim penipu adalah palsu.

"Saya cek rekening, ternyata tidak pernah ada uang masuk sejumlah yang disebutkan pencatut Kapolres itu. Saya baru sadar telah ditipu," sesalnya.



Hal yang sama juga terjadi di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Sumillan, Kecamatan Alla. Modusnya hampir sama, si penipu berpura-pura mengirim uang dan meminta sebagian ditransfer kembali ke rekening yang disebut si penipu. Yakni Rp13,5 juta dan minta ditarasfer kembali Rp5,5 juta dan sisanya untuk Pesantren Darul Arqam itu sendiri. Meski yang terjadi di Pesantren ini belum bisa dipastikan apakah juga mencatut nama Kapolres atau tidak, namun modusnya mirip.

Kedua lembaga ini meminta kepolisian untuk mengusut kasus ini, jangan sampai ada korban lainnya. Atau si penipu makin merajalela dalam menjalankan aksinya jika tidak ditindak secepatnya.

Kapolres Enrekang, AKBP Andi Sinjaya yang mendengar informasi adanya aksi kriminal mencatut namanya meminta masyarakat tidak mudah percaya dan mengecek dulu kebenarannya, terhadap orang tak dikenal apalagi sampai mengaku sebagai kapolres dan meminta uang.

"Saya minta ke masyarakat, atau lembaga tidak mudah percaya begitu saja. Apalagi jika memakai nama pejabat, perlu ditelusuri dulu kebenarannya baru mengambil tindakan. Jangan sampai menyesal. Saya juga sangat mengutuk tindakan pencatutan nama saya," ujarnya.

Kapolres juga telah memerintahkan Satreskrim untuk mengusut kasus ini, dan mulai mengumpulkan sejumlah bukti. termasuk nomor handphone dan rekening yang disebut si penipu untuk diketahui nama pemiliknya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2856 seconds (0.1#10.140)