Pantai Gesing Gunungkidul dan Cerita Kejayaan Rempah-rempah Nusantara
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul, menjadi salah satu wilayah di Yogyakarta, yang memiliki sejarah peradaban besar. Selain tempat turunnya wahyu kerajaan Mataram Islam, di Gunungkidul, dahulu juga menjadi lokasi sandar kapal untuk berburu rempah-rempah .
"Dari penelusuran awal, Gunungkidul sempat menjadi pusat dagang rempah-rempah . Nah kapal-kapal pedagang sandar di Pantai Gesing di Girikarto Panggang," terang Kepala Bidang Sastra Bahasa Sejarah dan Permuseuman Kundha Kabudayan Gunungkidul, Sigit Pramudyanto saat lawatan sejarah jalur rempah-rempah Gunungkidul, Jumat (2/4/2021).
Dijelaskannya, lokasi Pantai Gesing yang berupa teluk sudah lama digunakan para nelayan. Jalur-jalur pedagang diduga berasal dari Kapanewon Patuk, Playen, sekitar Kapanewon Dlingo, di Kabupaten Bantul. "Lokasi Banyusoco menjadi pasar darat sebelum dibawa menuju Pantai Gesing kemudian baru dibawa kapal untuk pasar internasional," ulasnya.
Saat ini upaya mencari catatan-catatan sejarah terus dilakukan. Begitu pula untuk mencari komoditi andalan Gunungkidul, terutama rempah-rempah . "Di Gunungkidul ada minyak kayu putih, vanili, kemudian aneka kunyit, dan cengkeh. Ini menunjukkan Gunungkidul zaman dahulu adalah wilayah yang lumayan subur," beber dia.
Dia berharap, berbagai pemangku kepentingan bisa terlibat dalam upaya menguak sejarah lama Gunungkidul. Ini lantaran mulai ditemukan tanda-tanda kesejahteraan zaman dahulu di Gunungkidul. "Bahkan uang satu peti bertuliskan China juga ditemukan. Artinya memang jalur perdagangan saudagar China sampai di Gunungkidul," lanjut Sigit.
Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundhs Kabudayan, Agus Kamtono mengatakan, banyak sejarah peradaban di Gunungkidul, yang hingga kini belum terkuak. Hal ini termasuk dugaan kuat Gunungkidul, menjadi penghasil rempah dan penggunaan jalur laut oleh pedagang asal China. "Ini titik awal saja untuk menguak peradaban lama terkait hasil rempah-rempah . Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk menelusuri peradaban lain di Gunungkidul," pungkasnya.
"Dari penelusuran awal, Gunungkidul sempat menjadi pusat dagang rempah-rempah . Nah kapal-kapal pedagang sandar di Pantai Gesing di Girikarto Panggang," terang Kepala Bidang Sastra Bahasa Sejarah dan Permuseuman Kundha Kabudayan Gunungkidul, Sigit Pramudyanto saat lawatan sejarah jalur rempah-rempah Gunungkidul, Jumat (2/4/2021).
Dijelaskannya, lokasi Pantai Gesing yang berupa teluk sudah lama digunakan para nelayan. Jalur-jalur pedagang diduga berasal dari Kapanewon Patuk, Playen, sekitar Kapanewon Dlingo, di Kabupaten Bantul. "Lokasi Banyusoco menjadi pasar darat sebelum dibawa menuju Pantai Gesing kemudian baru dibawa kapal untuk pasar internasional," ulasnya.
Saat ini upaya mencari catatan-catatan sejarah terus dilakukan. Begitu pula untuk mencari komoditi andalan Gunungkidul, terutama rempah-rempah . "Di Gunungkidul ada minyak kayu putih, vanili, kemudian aneka kunyit, dan cengkeh. Ini menunjukkan Gunungkidul zaman dahulu adalah wilayah yang lumayan subur," beber dia.
Dia berharap, berbagai pemangku kepentingan bisa terlibat dalam upaya menguak sejarah lama Gunungkidul. Ini lantaran mulai ditemukan tanda-tanda kesejahteraan zaman dahulu di Gunungkidul. "Bahkan uang satu peti bertuliskan China juga ditemukan. Artinya memang jalur perdagangan saudagar China sampai di Gunungkidul," lanjut Sigit.
Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundhs Kabudayan, Agus Kamtono mengatakan, banyak sejarah peradaban di Gunungkidul, yang hingga kini belum terkuak. Hal ini termasuk dugaan kuat Gunungkidul, menjadi penghasil rempah dan penggunaan jalur laut oleh pedagang asal China. "Ini titik awal saja untuk menguak peradaban lama terkait hasil rempah-rempah . Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk menelusuri peradaban lain di Gunungkidul," pungkasnya.
(eyt)