Harga Air Kemasan Naik, Selama Maret Jawa Timur Alami Inflasi 0,11 Persen
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama Maret 2021, Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi sebesar 0,11%. Yaitu dari 105,25 pada bulan Februari 2021 menjadi 105,37 pada Maret 2021.
Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45% dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08%.
Baca juga: Jelang Ramadan, Pertamina Beri Diskon Pembelian BBM Dengan Aplikasi MyPertamina
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2021 antara lain, cabai rawit, tahu mentah, bawang merah, pepaya, melon, ayam hidup, minyak goreng, semangka, nangka muda, air kemasan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Jumat (2/4/2021).
Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, empat kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok tidak mengalami perubahan. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77%. “Setelah itu disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,12%,” kata Umar.
Terdapat tiga kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi dibawah 0,1%. Yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03% serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02%.
Baca juga: Jembatan di Madiun Ambruk, Faktor Usia dan Banyaknya Sampah Jadi Pemicu
Sedangkan empat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu sebesar 0,44%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%, kelompok transportasi sebesar 0,19% dan kelompok kesehatan sebesar 0,06%.
Data BPS Jatim juga mencatat, kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Jember sebesar 0,45%. Kemudian Banyuwangi sebesar 0,31%, Madiun sebesar 0,19%, Probolinggo sebesar 0,18%, Kediri sebesar 0,15%, Sumenep sebesar 0,12%, Surabaya sebesar 0,09%.
Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Malang sebesar 0,08%. Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Maret 2021) di delapan kota IHK Jatim , Madiun merupakan kota dengan inflasi 0,875. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Malang sebesar 0,12%.
Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45% dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08%.
Baca juga: Jelang Ramadan, Pertamina Beri Diskon Pembelian BBM Dengan Aplikasi MyPertamina
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2021 antara lain, cabai rawit, tahu mentah, bawang merah, pepaya, melon, ayam hidup, minyak goreng, semangka, nangka muda, air kemasan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Jumat (2/4/2021).
Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, empat kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok tidak mengalami perubahan. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77%. “Setelah itu disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,12%,” kata Umar.
Terdapat tiga kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi dibawah 0,1%. Yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03% serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02%.
Baca juga: Jembatan di Madiun Ambruk, Faktor Usia dan Banyaknya Sampah Jadi Pemicu
Sedangkan empat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu sebesar 0,44%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%, kelompok transportasi sebesar 0,19% dan kelompok kesehatan sebesar 0,06%.
Data BPS Jatim juga mencatat, kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Jember sebesar 0,45%. Kemudian Banyuwangi sebesar 0,31%, Madiun sebesar 0,19%, Probolinggo sebesar 0,18%, Kediri sebesar 0,15%, Sumenep sebesar 0,12%, Surabaya sebesar 0,09%.
Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Malang sebesar 0,08%. Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Maret 2021) di delapan kota IHK Jatim , Madiun merupakan kota dengan inflasi 0,875. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Malang sebesar 0,12%.
(msd)