Tak Perlu Khawatir, Stok Bahan Pokok di Jabar Jelang Ramadhan Masih Stabil

Kamis, 01 April 2021 - 13:29 WIB
loading...
Tak Perlu Khawatir, Stok Bahan Pokok di Jabar Jelang Ramadhan Masih Stabil
Kepala Disperindag Provinsi Jabar, M Arifin Soedjayana. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Warga Jawa Barat diimbau tak perlu khawatir menyikapi kemungkinan kelangkaan dan melambungnya harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan tahun ini. Pasalnya, Pemprov Jabar menjamin bahwa stok dan harga bahan pokok tetap stabil memasuki bulan Ramadhan. Stabilitas harga dan stok bahan pokok masih aman dan terkendali.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar, M Arifin Soedjayana mengatakan, fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada cabai rawit. Namun, menurutnya, harga cabai rawit akan kembali stabil saat panen raya tiba pada April dan Mei 2021 mendatang. "Yang sedikit terganggu adalah cabai rawit. Stok sedikit berkurang, tapi masih tersedia. Bahan pokok lain, dari hasil pemantauan, stok dan harga masih aman," kata Arifin. Baca juga: Lebaran Sebentar Lagi, Jokowi Wanti-wanti Sembako Jangan Sampai Langka!

Berdasarkan pantauan Disperindag Jabar dari lima pasar, yakni Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Baru pada minggu ketiga Maret 2021, harga beras berkisar Rp9.800 hingga Rp13.000 per kilogram (kg).

Adapun harga minyak goreng berkisar Rp12.833 hingga Rp14.700 per liter, gula pasir dalam negeri Rp13.400 per kg, daging sapi rata-rata sekitar Rp120.000 per kg, sedangkan harga daging ayam broiler Rp36.320 per kg.

Meski harga stabil dan tidak ada kelangkaan, kata Arifin, pemantauan dan pelaporan harga barang kebutuhan pokok akan intens dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga. Koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah terkait pangan, peternakan, pertanian, dan perikanan dalam mengawal ketersediaan barang kebutuhan pokok bakal terus dilakukan.

"Bersama Tim Satgas Pangan Jabar, kami meminta semua pihak yang menyimpan stok di luar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen," imbaunya.

Arifin menuturkan, pihaknya pun akan memperkuat kolaborasi dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) apabila ada kenaikan harga secara signifikan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.

"Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan. Jangan berlebihan," katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)