Pada akhir 2020 lalu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Semarang mencatat jumlah pengangguran meningkat menjadi 4,57 persen dari angka angkatan kerja atau sekitar 36.560 orang. "Pandemi COVID-19 berdampak luas pada pekerja. Sebanyak 13.039 pekerja di rumahkan dan di PHK. Jumlah pengangguran jadi meningkat 2 persen atau menjadi 4,57 persen dari angkatan kerja," kata Kepala Disnaker Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto saat dihubungi wartawan, Kamis (1/4/2021). Baca juga: Bangun Sumur Resapan, Danone Bantu Tingkatkan Sektor Pertanian
Menurutnya, dari belasan ribu orang pekerja yang dirumahkan dan terkena PHK, sekitar 10.000 orang diantaranya sudah bekerja kembali. Sedangkan sekitar 3.000 orang pekerja lainnya masih menganggur. "Mereka belum bekerja lagi karena perusahaan tempatnya bekerja belum beroperasional secara optimal. Perusahannya masih menunggu order, sehingga produksinya belum maksimal," ujarnya.
Dia menyatakan, peningkatan jumlah pengangguran ini menjadi persoalan yang harus segera dicarikan solusi. Salah satu upaya yang dilakukan Disnaker untuk menangani pengangguran adalah membuat kegiatan pelatihan kerja. Baca juga: Pengangguran Capai 147.000, Disnaker Dorong UMKM Serap Tenaga Kerja Lokal
Dengan adanya p elatihan kerja ini, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan sehingga peluang kerjanya kerjanya lebih luas. "Harapan kami, setelah mengikuti pelatihan mereka bisa mendapatkan pekerjaan atau membuat lapangan kerja sendiri dan bisa mengajak warga lainnya untuk bekerja," ujarnya.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, Disnaker telah membuat belasan program pelatihan kerja. Beberapa diantaranya sudah terlaksana dan lainnya dalam proses pelaksanaan. "Pelatihan kerja kami sesuaikan dengan potensi di daerah masing-masing. Harapannya peserta pelatihan bisa membuka lapangan kerja di daerahnya," tandasnya.
(don)