Ledakan Bom di Katedral Makassar, Pengamat: Pesan Solidaritas Jaringan Teroris

Minggu, 28 Maret 2021 - 11:40 WIB
loading...
Ledakan Bom di Katedral...
Ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dinilai membawa pesan solidaritas atas setelah polisi gencar melakukan penangkapan sejumlah terduga teroris. Foto/Tangkapan Layar
A A A
MAKASSAR - Ledakan bom bunuh diri mengguncang di kawasan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Aksi tersebut dinilai membawa pesan solidaritas atas setelah polisi gencar melakukan penangkapan sejumlah terduga teroris.

Baca juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar, Wali Kota: Polisi Masih Bekerja

Pengamat terorisme, Najahan Musyafak mengatakan, ledakan bom yang terjadi sekira pukul 10.28 WITA itu tak lepas dari kasus-kasus sebelumnya. Terlebih, sejak awal tahun ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus memburu jaringan-jaringan teroris.

Baca juga: Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Mengendarai Taksi

"Kita ini tidak bisa melihat satu masalah itu menjadi single accident, tetapi kita harus meruntut meskipun hari ini belum ketahuan siapa (pelaku)," kata Najahan, Minggu (28/3/2021).

"Tetapi kalau kita lihat rentetan peristiwa di bulan ini bahkwn mulai awal tahun, mulai ada penangkapan-penangkapan di antaranya Surabaya, terus di Medan, kemudian di Makassar terjadi pengeboman," ujarnya.

Menurutnya, pelaku pengeboman dengan sejumlah terduga teroris yang ditangkap tak selalu saling mengenal. Namun, mereka terikat dalam satu ideologi yang sama untuk menegakkan khilafah.

"Secara person mungkin tidak ada kaitannya, bisa jadi tidak kenal tapi yang menyatukan mereka ideologi. Yang menyatukan mereka berada dalam satu ideologi yang sama," tandasnya.



Dia juga mencatat, kasus pengeboman di kawasan gereja bukan terjadi pertama kali. Setiap kasus pengeboman kerap terjadi setelah polisi melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris.

"Ideologi pengeboman terhadap gereja itu tidak ada bedanya dengan dulu, misalnya di Kepunton, Surabaya, kemudian Jakarta, Riau. Dilihat dari sisi sasaran itu sama, gereja. Ideologi yang mereka anut itu sama," ungkapnya.

"Pesannya di antaranya adalah solidaritas kemudian menunjukkan mereka masih eksis. Eksistensi itu sebenarnya sudah lama juga. Karena namanya pengeboman itu ada perencanaan, ada persiapan, kemudian ada orang yang terlibat kemudian ada orientasi medan ini juga memerlukan waktu yang lama," katanya.

Sebelumyna, aksi bom bunuh diri di lakukan oleh seseorang yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pukul 10.15 WITA. Bom meledak saat jemaat melaksanakan ibadah.

Kamera CCTV di seberang jalan merekam saat beberapa orang sedang berada di sekitar pintu gerbang masuk Katedral Makassar. Tiba-tiba, duaar... kilatan api dan asap yang membumbung menutupi pintu gerbang.

Berdasarkan video yang beredar yang dilihat, aksi bom bunuh diri di sebuah gereja di depan pintu sebelah kanan gereja. Aksi bom bunuh diri ini membuat warga sekitar panik.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)