Potensi Ekonomi Lidi dan Pelepah Sawit di Riau Mulai Dilirik

Sabtu, 27 Maret 2021 - 23:37 WIB
loading...
Potensi Ekonomi Lidi...
Potensi pelepah dan lidi sawit sebagai industri baru di Provinsi Riau mulai dilirij. Apalagi di Bumi Lancang Kuning memiliki kebun sawit terluas nasional. Foto/Okezone/Banda Haruddin Tanjung
A A A
PEKANBARU - Potensi pelepah dan lidi kelapa sawit sebagai industri baru di Provinsi Riau mulai dilirij. Apalagi di Bumi Lancang Kuning memiliki kebun sawit terluas nasional. Selama ini peluang pemanfaatan pelepah dan lidi sawit dibiarkan begitu saja. Padahal luas kebun sawit mencapai 4,02 juta hektare.

Baca juga: Sopirnya Asyik Mengemudi Sambil Pacaran, Truk Pengangkut Sawit Terbalik di Jalinsum

"Di tempat lain, lidi kelapa sawit sudah punya nilai ekonomi dan bahkan diekspor. Lantas kulit pelepah kelapa juga sudah bernilai ekonomi. Kenapa yang semacam ini di Riau tidak bisa kita jadikan bernilai ekonomi. Ini yang menjadi awal pemikiran itu," kata Ketua Umum Pengurus Wilayah Jaringan Pengusaha Nasional (JapNas) Riau, Arif Eka Saputra dikutip Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Terdengar Suara Ledakan, Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Lebak Ludes Terbakar

Sementara itu Ketua Harian PW JapNas Riau, Viktor Yonathan mengkalkulasi, jika 3 juta hektare dari luasan sawit yang ada di Riau sudah berproduksi dengan umur di atas 8 tahun, maka potensi pelepah setiap 6 bulan yang bisa dimanfaatkan oleh industri mencapai 1,1 miliar batang pelepah.

"Misal setiap enam bulan dari satu batang kelapa sawit itu dibuang tiga pelepah dan satu batang pelepah itu menghasilkan 1 kilogram lidi, maka lidi yang bisa dimanfaatkan sudah 1 juta ton lebih," imbuhnya.

Saat ini kata Viktor, memang sudah ada yang memanfaatkan lidi sawit ini menjadi uang. "Di Kabupaten Indragiri Hulu sudah ada yang mengusahai ini. Dari dua perusahaan pengepul bisa mendapatkan 17 ton lidi. Harga belinya Rp2 ribu per kilogram. Lidi itu dikirim ke Pakistan," beber Viktor.

Sedangkan untuk pemanfaatan pelepah sawit, kulitnya dijadikan bahan kerajinan mebel. "Dengan proses pengeringan dan pembersihan, kulit pelepah ini akan kelihatan teksturnya yang bagus. Sebenarnya, pohon kelapa sawit juga sangat bisa untuk jadi mebel," tandasnya.

Ketua Umum JapNas, Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan, saat ini dunia usaha harus eksis dan bertahan di masa pandemi COVID-19. "JapNas ini kan rumahnya semua kalangan pengusaha, termasuk pengusaha UMKM. Saat ini yang kita butuhkan adalah kreatif dan inovatif dari pelaku usaha. Dengan melirik dan menghasilkan sektor usaha baru, berarti JapNas telah memberi warna yang berbeda dan menarik bagi dunia usaha," tuturnya.

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution berharap agar Japnas bisa bekerjama dengan organisasi lain agar bisa memajukan perekonomian di Riau. "Jadikan momentum ini untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Riau. Jangan lupa juga Japnas harus mendukungan program vaksinasi," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2077 seconds (0.1#10.140)