Bicara di UNM, Rektor IPB Dorong Kolaborasi Hadapi Perubahan Zaman

Jum'at, 19 Maret 2021 - 20:33 WIB
loading...
Bicara di UNM, Rektor...
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Arif Satria bersama Rektor UNM, Prof Husain Syam. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kuliah umum yang menghadirkan narasumber Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) , Prof Dr Arif Satria. Kuliah umum digelar secara daring dan luring di gedung Pinisi UNM , Jumat (19/3/2021).

Kuliah umum tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman, memorandum of understanding (MuU) antara UNM dan IPB, serta UNM dan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).



MoU tersebut bertujuan untuk kolaborasi dan kerja sama antar universitas untuk sama-sama memajukan kampus.

Dalam sambutannya, Rektor UNM , Prof Husain Syam mengungkapkan, kuliah umum dan kerja sama antar universitas merupakan upaya UNM dalam membangun sinergi antar universitas.

“Cara kita untuk mengantar lembaga kita menuju world class university, saling bersinergi untuk memajukan universitas kita bersama,” katanya.

“Ini bagian dari proses akreditasi, semakin banyak kita hadirkan narasumber yang berkualitas berdampak pada pengembangan iklim akademik di satu kampus,” tambahnya.

Sementara itu, Prof Arif Satria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia dalam kuliah umumnya menekankan bahwa perubahan zaman yang begitu cepat dan tak bisa di tebak merupakan tantangan yang dialami umat manusia.



Karena itu dibutuhkan kecakapan dan fleksibilitas dalam melakukan kolaborasi merespons setiap perubahan zaman.

"Kita berada di zaman yang begitu cepat, sehingga diperlukan kecepatan kita untuk merespons perubahan. Kondisi ketidakpastian membuat kita harus fleksibel dan bisa berkolaborasi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, kampus harus mempersiapkan skenario dalam mendorong kolaborasi dan mengembangkan proses akademik yang transdisipliner.

"Inilah kondisi yang kita hadapi, kita harus bagaimana dalam perguruan tinggi pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian," kata dia.

"Kita harus mempersiapkan sejumlah skenario, mendorong kemampuan kolaborasi, mengembangkan iklim akademik transdisipliner dan kolaborasi karena kompleksitas perubahan yang kita hadapi,” tambahnya.



Pada kegiatan itu pula turut hadir Bupati Takalar , Syamsari Kitta, sejumlah rektor dari berbagi universitas, di antaranya, Rektor Universitas Sulawesi Barat Dr Akhsan Djalaluddin.

Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof Sutarto Hadi, Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof Adri Patton, dan Wakil Rektor III Universitas Negeri Yogyakarta Prof Anik Ghufron.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)