Waduh, 8 Ibu Hamil Reaktif Rapid Test di Blora
loading...
A
A
A
BLORA - Sebanyak 8 ibu hamil di Blora Jawa Tengah dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test atau uji cepat corona. Mereka diketahui hendak melahirkan, sehingga membutuhkan penanganan medis yang lebih serius.
“Setelah kita test, ibu hamil ini ternyata reaktif,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto, Selasa (19/5/2020).
“Maka, jadi catatan bagi kita semua, bahwa di satu sisi kami berperang melawan COVID-19, namun di satu sisi kita juga mencegah kematian ibu hamil yang kasusnya masih tinggi di Kabupaten Blora,” lanjutnya. (Baca juga: Rapid Test di Pasar Tradisional Mojokerto, Enam Warga Reaktif)
Puskemas, ujarnya, diwajibkan melakukan rapid test terhadap ibu hamil yang memeriksakan kesehatannya. Langkah itu sebagai upaya untuk memberikan tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu maupun janinnya.
“Kami wajibkan setiap puskesmas bisa melakukan rapid test kepada ibu hamil itu untuk deteksi. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi, semoga hasil swab ibu hamil ini nanti juga negative,” paparnya.
Untuk itu, program screening test untuk ibu hamil guna mendeteksi penyakit HIV, sipilis, hepatitis, kini diperluas juga untuk screaning COVID-19, khususnya ibu hamil yang punya penyakit penyerta.
Menurutnya, kini terdapat 14 kasus positif COVID-19, sedangkan reaktif rapid test mencapai 83 orang. Kemudian untuk PDP masih ada 18 orang yang diawasi, ODP ada 52 orang, OTG 186, dan pemudik hingga semalam mencapai 32.370 jiwa.
“Setelah kita test, ibu hamil ini ternyata reaktif,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto, Selasa (19/5/2020).
“Maka, jadi catatan bagi kita semua, bahwa di satu sisi kami berperang melawan COVID-19, namun di satu sisi kita juga mencegah kematian ibu hamil yang kasusnya masih tinggi di Kabupaten Blora,” lanjutnya. (Baca juga: Rapid Test di Pasar Tradisional Mojokerto, Enam Warga Reaktif)
Puskemas, ujarnya, diwajibkan melakukan rapid test terhadap ibu hamil yang memeriksakan kesehatannya. Langkah itu sebagai upaya untuk memberikan tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu maupun janinnya.
“Kami wajibkan setiap puskesmas bisa melakukan rapid test kepada ibu hamil itu untuk deteksi. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi, semoga hasil swab ibu hamil ini nanti juga negative,” paparnya.
Untuk itu, program screening test untuk ibu hamil guna mendeteksi penyakit HIV, sipilis, hepatitis, kini diperluas juga untuk screaning COVID-19, khususnya ibu hamil yang punya penyakit penyerta.
Menurutnya, kini terdapat 14 kasus positif COVID-19, sedangkan reaktif rapid test mencapai 83 orang. Kemudian untuk PDP masih ada 18 orang yang diawasi, ODP ada 52 orang, OTG 186, dan pemudik hingga semalam mencapai 32.370 jiwa.
(nbs)