Gelar Riset, SBM ITB Sebut Standar Protokol Kesehatan Gojek Paling Tinggi

Rabu, 17 Maret 2021 - 14:50 WIB
loading...
Gelar Riset, SBM ITB...
SBM ITB menyatakan, berdasarkan hasil riset, standar protokol kesehatan Gojek paling tinggi. Foto/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Hasil riset Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyatakan bahwa Gojek telah menerapkan standar protokol kesehatan dan keamanan paling lengkap dan paling ketat, terutama untuk layanan angkutan daring, di antara penyedia jasa sejenis lainnya di banyak negara.

Dalam riset yang digelar tahun 2020 lalu itu, SBM ITB membandingkan penerapan kebijakan protokol kesehatan pada 13 perusahaan penyedia layanan transportasi daring di 10 negara sebagai bentuk perhatian mereka terhadap aspek keamanan dan keselamatan dari mitra pengemudi dan pelanggannya.

Protokol kesehatan yang dimaksud, yakni adalah protokol J3K, yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan.

"Protokol J3K Gojek telah dikenal sebagai protokol kesehatan berstandar tinggi untuk layanan angkutan online. Dikatakan berstandar tinggi karena aspek keamanan Gojek tidak seperti para pemain lainnya di industri yang hanya diterapkan saat penumpang bersama mitra pengemudi, tetapi bahkan sejak sebelum penumpang bersama mitra pengemudi," jelas Direktur Center for Policy and Public Management SBM ITB Yudo Anggoro keterangan tertulisnya, Rabu (16/3/2021).

Yugo membandingkan layanan Gojek dengan perusahaan transportasi daring di beberapa negara lainnya, seperti di Nigeria yang hanya menerapkan penggunaan helm sendiri bagi pengguna atau hanya menyediakan hand sanitizer saja.

Sementara di Inggris, penyedia transportasi daring, Lyft menerapkan penggunaan partisi dan masker bagi mitra pengemudinya.

"Di Gojek, aspek kesehatan dan keamanan ini sangat menyeluruh, seperti masker wajib ada, kendaraan wajib didisinfektan, lalu dipasang ada sekat antara pengemudi dan pengguna, dan pengemudi wajib diukur dulu suhu tubuhnya, protokol itu rutin harus dilakukan dan itu yang membuat standar layanan Gojek lebih komprehensif dan sudah memenuhi aspirasi penggunanya," paparnya.

Chief Transport Officer Gojek, Raditya Wibowo menyatakan bahwa protokol J3K Gojek difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi.

Tiga pilar ini menurutnya berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat.

Raditya menambahkan, dari ketiga pilar tersebut, pilar edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem.

"Data internal kami bahkan menunjukkan ada lebih dari 700.000 penolakan order yang dilakukan mitra driver kepada pelanggan yang tidak memakai masker," sebutnya.

Untuk menjaga kesehatan dan bentuk dukungan bagi program pemerintah, lanjut Raditya, mayoritas mitra driver Gojek bersedia untuk divaksinasi setelah mengikuti kegiatan edukasi mengenai vaksin yang diselenggarakan oleh Gojek.

Beberapa temuan tersebut menjadi bukti bahwa inisiatif J3K Gojek berdampak sangat positif bagi perubahan kebiasaan di dalam ekosistem Gojek.

Gojek juga percaya bahwa setiap orang memiliki peran dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan satu sama lain.

Baca juga: Bersilaturahmi dengan Gapoktan, Ridwan Kamil Minta Pusat Tunda Impor Beras

Oleh karena itu, Gojek menghadirkan gerakan #PesanDariRumah yang terinspirasi dari aspirasi keluarga mitra driver untuk selalu mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab bersama antara pelanggan serta mitra driver dalam menerapkan protokol J3K selama berkendara.

Baca juga: Napi Lapas Nusakambangan dan Lapas Sukamiskin Kendalikan Penjualan Sabu di Tasikmalaya

"Dengan melibatkan keluarga mitra driver dalam gerakan #PesanDariRumah, kami berharap kesadaran dan kepatuhan terhadap protokol J3K terus terjaga dan dapat berkontribusi dalam upaya menekan angka penyebaran COVID-19," katanya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2200 seconds (0.1#10.140)