Hadapi Perubahan Pola Asuh Anak, Bandung Gandeng 4 Perguruan Tinggi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menggandeng empat perguruan tinggi untuk membantu mengatasi berbagai persoalan rumah tangga, salah satunya pola asuh anak. Tantangan persoalan rumah tangga dinilai cukup besar, terutama di kota besar.
Empat perguruan tinggi yang digandeng adalah Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Bandung (Unisba), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Memorandum of Agreement (MoA) dilakukan dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Bandung.
Ketua Puspaga Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengatakan, pentingnya membangun SDM dengan dimulai dari membentuk keluarga harmonis. Termasuk mampu menghadirkan fungsi keluarga agar melahirkan sumber daya yang berkualitas.
Baca juga: Bangkit dari Pandemi, Industri Fesyen Bandung Gelar Virtual Fashion Show
"Puspaga yang kecil ini terus membantu dalam urusan keluarga dan anak, terutama pola asuh anak yang hari ini tantangannya sangat luar biasa," kata dia.
Tak bisa dipungkiri, menurut Siti, pihaknya kerap kali menemukan permasalahan-permasalahan di lingkup keluarga yang tak bisa diselesaikan sendiri. Sehingga membutuhkan peran serta dari para akademisi.
"Kerja sama ini diharapkan dapat membantu dalam penanganan permasalahan keluarga, termasuk di dalamnya mengenai anak dan perempuan. Ini akan mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi," tuturnya.
Baca juga: Klaster Sekolah Muncul di Tasikmalaya, 20 Siswa dan Guru Positif COVID-19
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, dalam mewujudkan visi misi Kota Bandung maka diperlukan tiga pilar, yaitu desentralisasi, inovasi, dan kolaborasi. "Ini yang dijadikan pegangan untuk menghadirkan perbaikan di Kota Bandung," tuturnya.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Agus Abdul Rahman menyebutkan, ini adalah upaya empat kampus dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga upaya mewujudkan Bandung Unggul dapat dimulai dari ketahanan keluarga karena madrasah pertama berada pada Ibu dan di rumah.
Empat perguruan tinggi yang digandeng adalah Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Bandung (Unisba), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Memorandum of Agreement (MoA) dilakukan dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Bandung.
Ketua Puspaga Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengatakan, pentingnya membangun SDM dengan dimulai dari membentuk keluarga harmonis. Termasuk mampu menghadirkan fungsi keluarga agar melahirkan sumber daya yang berkualitas.
Baca juga: Bangkit dari Pandemi, Industri Fesyen Bandung Gelar Virtual Fashion Show
"Puspaga yang kecil ini terus membantu dalam urusan keluarga dan anak, terutama pola asuh anak yang hari ini tantangannya sangat luar biasa," kata dia.
Tak bisa dipungkiri, menurut Siti, pihaknya kerap kali menemukan permasalahan-permasalahan di lingkup keluarga yang tak bisa diselesaikan sendiri. Sehingga membutuhkan peran serta dari para akademisi.
"Kerja sama ini diharapkan dapat membantu dalam penanganan permasalahan keluarga, termasuk di dalamnya mengenai anak dan perempuan. Ini akan mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi," tuturnya.
Baca juga: Klaster Sekolah Muncul di Tasikmalaya, 20 Siswa dan Guru Positif COVID-19
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, dalam mewujudkan visi misi Kota Bandung maka diperlukan tiga pilar, yaitu desentralisasi, inovasi, dan kolaborasi. "Ini yang dijadikan pegangan untuk menghadirkan perbaikan di Kota Bandung," tuturnya.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Agus Abdul Rahman menyebutkan, ini adalah upaya empat kampus dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga upaya mewujudkan Bandung Unggul dapat dimulai dari ketahanan keluarga karena madrasah pertama berada pada Ibu dan di rumah.
(msd)