Bupati Gowa: Kesuksesan Program Vaksinasi Tanggung Jawab Bersama

Senin, 15 Maret 2021 - 11:02 WIB
loading...
Bupati Gowa: Kesuksesan...
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan saat menjadi narasumber pada Pengenalan Publik Saoraja Institute. Foto: Istimewa
A A A
SUNGGUMINASA - Pemerintah terus melakukan upaya penanganan Covid-19, salah satunya melalui vaksinasi di seluruh Indonesia. Khusus di Kabupaten Gowa , vaksinasi kini telah memasuki tahap kedua dengan prioritas penerima vaksin adalah pekerja di sektor pelayanan publik dan lanjut usia (lansia).

Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan saat menjadi narasumber pada Pengenalan Publik Saoraja Institute dan Webinar dengan tema 'Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 : Mengapa Merasa Insecure?', mengatakan bahwa kesuksesan program vaksinasi ini adalah tanggung jawab bersama.

Kata orang nomor satu di Kabupaten Gowa ini, yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk ikut program vaksinasi. Dia menyebutkan, saat ini masih ada masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin.

Berdasarkanhasil penelitian yang dilakukan Direktur Eksekutif Saoraja Institute, Nurul Hikmah Budiman masih ada keraguan di masyarakat terhadap vaksin Covid-19 . Baik dari efek samping ataupun dampak buruk yang akan ditimbulkan dari vaksin Covid-19 .

"Persepsi masyarakat terhadap vaksin masih menjadi PR kita bersama untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat. Tugas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan dibebankan kepada pemerintah saja. Ini harus menjadi tanggung jawab kita," kata Adnan.

Vaksin ini penting, kata Adnan, agar bisa keluar dari pandemi Covid-19 . Dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Begitupun di sejumlah sektor juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini.



"Kalau kita semua merasakan dampak dari pandemi Covid-19 , maka yang harus diteriakkan adalah kebersamaan dan kekompakan kita untuk bisa keluar dari pandemi ini. Olehnya itu, saya berharap yang belum vaksin segera mendaftarkan diri untuk ikut," harapnya.

Sementara itu, Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar , Yahya Thamrin menjelaskan vaksin ini adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan yang ditambah dengan zat lain.

"Ini bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin dalam tubuh itu akan mengenali bakteri dalam tubuh sehingga ketika dia terpapar tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit lagi," jelasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2502 seconds (0.1#10.140)