Munculnya Macan Putih di Makam Raja Singasari Candi Mleri Blitar Menggemparkan

Minggu, 14 Maret 2021 - 19:05 WIB
loading...
A A A
"Yang hilang miniatur candi, yakni candi tapi kecil. Kejadiannya pada tahun 1998," kata Sunarni menjelaskan. Selain arca lingga yoni, kala dan tugu prasasti. Di pelataran komplek candi juga dijumpai enam kuburan kuno. Empat makam posisi berjajar di depan teras cungkup Mleri Kekunaan. Sedangkan dua makam lain masing masing berada di sisi kanan dan kiri cungkup.

Pada masing masing nisan makam kuno, tumbuh subur tanaman berdaun lebar yang posisinya saling menumpuk. Sunarni menyebutnya pandan tumpuk. Tidak jauh dari enam makam kuno, juga tumbuh dua pohon sawo. Posisinya berada di kanan kiri pintu masuk Candi Mleri. Selain rindang, pohon sawo tua tersebut, juga tinggi menjulang.

Sunarni tidak bisa menceritakan siapa yang menghuni makam makam dengan batu nisan kuno tersebut. Ia hanya menyebut, mereka adalah para sahabat Mbah Mleri, yang salah satunya berasal dari Kerajaan Mataram. "Salah satu makam itu katanya berasal dari Mataram," kata Sunarni yang juga tidak tahu apakah keterangan Mataram tersebut berkaitan dengan adanya dua pohon sawo.

Sementara mengenai cerita penampakan harimau berbulu putih, Sunarni mengatakan hal itu benar adanya. Bukan hanya warga Rejotangan, Tulungagung yang pernah menyaksikan. Sejumlah orang yang melakukan ritualan pada Selasa Kliwon atau malam Jumat, juga pernah didatangi. "Di sini yang sering terlihat adalah macan putih. Tapi sifatnya ghaib," kata Sunarni menjelaskan.

Sunarni memperlihatkan panil relief batu yang berada di teras cungkup Kekunaan Mleri. Tampak ukiran binatang yang sosoknya mengarah pada seekor harimau. Secara tersirat Sunarni ingin menyampaikan, bahwa secara metafisika, penampakan macan putih tersebut, ada benang merahnya dengan panil relief harimau yang ia perlihatkan.

"Dan itu tidak apa apa. Tidak menganggu. Hanya ingin mbagekke (berkenalan)," terang Sunarni. Komplek Candi Mleri memiliki luas area kurang lebih 27 X 23 meter persegi. Upaya pelestarian Candi Mleri yang diikuti dengan membangun tembok pembatas berlangsung sejak tahun 1984. Meski tidak serame Candi Penataran, pengunjung Candi Mleri selalu ada.

Mereka, kata Sunarni, datang dari mana mana. Bahkan tidak jarang para peneliti asing. Sunarni masih ingat, pada tahun 2016 silam, terdapat perwakilan dari 10 negara, yakni di antaranya Belanda dan Perancis, yang melakukan penelitian di Candi Mleri. Sebab candi Mleri konon candi tertua di Kabupaten Blitar. "Pada tahun 2016 itu para peneliti disini selama 15 hari," kenang Sunarni yang hingga kini statusnya masih pegawai tidak tetap Trowulan.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)