Munculnya Macan Putih di Makam Raja Singasari Candi Mleri Blitar Menggemparkan

Minggu, 14 Maret 2021 - 19:05 WIB
loading...
A A A
"Termasuk tempat pendharmaan Raja Wisnuwardhana atau Ranggawuni dari Kerajaan Singasari (1200 Masehi)," tambah Sunarni yang menjadi juru pelihara Candi Mleri sejak tahun 1988. Suasana kuno masih terasa. Batu batu candi, arca, tugu prasasti, lingga yoni, yang dikelilingi pepohonan besar, kemudian mata air, serta aroma kemenyan yang terbakar, memperkuat sisa sisa peninggalan desa kuno Mleri.

Terlihat sebatang pohon maja tua yang lagi berbuah. Tanaman yang mengilhami Raden Wijaya memberi nama Majapahit pada kerajaanya tersebut, tumbuh subur di sisi kanan pintu masuk candi Mleri. Sementara yang disebut pendharmaan atau penghormatan terhadap abu jenazah Raja Wisnuwardhana, bertempat di dalam bangunan cungkup yang bernama Kekunaan Mleri.

Saat masuk ruangan, Sunarni menunjuk sebuah makam yang berada di sisi kanan pintu masuk. Tampak kuburan kuno yang dibangun atas batu kuno. Posisinya membujur searah mata angin utara-selatan. Sekilas tidak berbeda dengan makam kuno yang banyak dijumpai di area pemakaman wali penyebar agama Islam. Selembar kain mori putih juga menyelubungi kedua nisannya.

Sayangnya, Sunarni tidak bisa menjelaskan lebih jauh. Ia hanya mengatakan, di makam itulah jenazah Raja Wisnuwardhana didharmakan. "Kalau makam yang sebelah kiri itu katanya istri selirnya," kata Sunarni menunjuk sebuah makam kuno lain di sisi kiri ruangan. Raja Wisnuwardhana atau Ranggawuni merupakan putra Raja Anusapati, yakni anak Ken Dedes dengan akuwu Tumapel Tunggul Ametung.

Dalam Pararaton disebutkan, berdirinya Kerajaan Singasari berawal dari gerakan kudeta Ken Arok yang menghabisi akuwu Tumapel Tunggul Ametung. Selanjutnya dengan disokong kaum brahmana, Ken Arok menggulingkan kekuasaan Raja Kadiri Prabu Kertajaya (1222). Ken Arok lantas mendirikan Kerajaan Singasari dan memakai gelar Kertarajasa atau Amurwabhumi.

Ken Arok terbunuh oleh keris Empu Gandring yang ditikamkan seorang abdi Pangalasan dari Desa Batil (1169 Saka atau 1247 Masehi). Ken Arok dicandikan di Kagenengan. Anusapati, putra tirinya, naik tahta menggantikan. Di masa itu, Kerajaan Singasari terbelah dua, yakni Kerajaan Singasari yang diperintah Anusapati, dan Kerajaan Kadiri yang dirajai Mahesa Wonga Teleng, putra Ken Arok hasil perkawinannya dengan Ken Dedes.

Sementara Ranggawuni atau Wisnuwardhana dinobatkan sebagai Raja Singasari setelah menggulingkan Panji Tohjaya yang sebelumnya menghabisi Anusapati (1170 Saka atau 1248 Masehi). Panji Tohjaya merupakan anak hasil pernikahan Ken Arok dengan Ken Umang. Penikaman keris Empu Gandring dilakukan Tohjaya di saat Raja Anusapati asyik menyabung ayam.

Dari Wisnuwardhana yang menikah dengan permaisuri Waning Hyun kelak lahir Kertanegara, raja terakhir Singasari yang melahirkan konsep penyatuan kerajaan nusantara. Kertanegara juga mertua Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Di era Raja Wisnuwardhana, dibangun pelabuhan di kawasan Sungai Brantas. Lokasinya tidak jauh dari wilayah Mojokerto. Pelabuhan tersebut terkenal bernama Canggu. Wisnuwardhana mangkat pada 1192 Saka atau 1270 Masehi.

"Di Mleri Blitar dicandikan dengan lambang arca Siwa dan di Candi Jago Malang berlambang arca Budha," terang Sunarni yang merupakan juru pelihara Candi Mleri yang ketiga. Selain dua makam, yakni makam Raja Wisnuwardhana dan istri selirnya, di ruangan tersebut juga terlihat sejumlah benda purbakala. Diantaranya arca ganesha berukuran tidak begitu besar.

Kemudian panil relief Arjuna sedang khusyuk bertapa yang digoda sejumlah wanita. Ada juga panil relief seorang perempuan yang sedang menggendong anak kecil. Dulu, kata Sunarni, semua benda purbakala tersebut berada di luar ruangan. Letaknya berdekatan dengan arca Kala dan Lingga Yoni. Namun karena ada yang raib karena dicuri, semuanya lalu dipindah ke dalam ruangan Kekunaan Mleri, dan dikunci.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)