Bukittinggi Press Club Gelar Seminar Menjadi Netizen Cerdas dan Damai

Rabu, 10 Maret 2021 - 09:44 WIB
loading...
Bukittinggi Press Club Gelar Seminar Menjadi Netizen Cerdas dan Damai
Bukittinggi Press Club (BPC) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) menggelar Seminar Nasional bertajuk ‘Menjadi Netizen Cerdas dan Damai’ di Kampus UMSB. Foto iNews TV/Wahyu S
A A A
BUKITTINGGI - Netizen Indonesia disebut-sebut menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara sebagai netizen paling tidak sopan, menurut rilis laporan terbaru Digital Civility Index (DCI) yang dikeluarkan oleh Microsoft yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.

Tadi ingin berlarut-larut dengan julukan itu, Bukittinggi Press Club (BPC) sebagai gabungan wartawan berbagai media di Bukittinggi dan program Bersama Bina Damai (Bernada) dari Lembaga Daulat Bangga bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) menggelar Seminar Nasional bertajuk ‘Menjadi Netizen Cerdas dan Damai’ di Kampus UMSB Jalan Bypass Bukittinggi - Sumbar.

Kegiatan ini dilaksanakan selama sehari pada Rabu 10 Maret 2021 pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.



Ketua BPC Yursil Masri mengatakan, peserta kegiatan ini adalah mahasiswa UMSB yang berjumlah 20 orang. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan sesuai standar protokol COVID-19.

“Pemateri dalam kegiatan ini berasal dari Jakarta, yakni Bapak M. Soffa Ihsan dari Marbot Bernada, serta dari BPC dan sejumlah wartawan, seperti Donal Chaniago dari TV One, dan Asrial Gindo dari Singgalang,” ujar Yursil Masri, saat membuka kegiatan di ruang convention hall Prof Dr H Yunahar Ilyas, Lc, M Ag, kampus UMSB Bukittinggi.

Menurutnya, informasi hoaks atau kabar bohong kini sudah banyak bertebaran di media sosial, sehingga dipandang perlu untuk mengedukasi berbagai pihak, termasuk kalangan mahasiswa, agar terhindar dari bahaya hoaks yang tidak saja bisa berdampak buruk pada diri sendiri, tapi juga bagi orang banyak.

“Perlu edukasi yang baik, sehingga seseorang bisa membedakan mana informasi yang benar, mana yang tidak. Jika sudah memahami, otomatis tidak akan menyebarkan atau meneruskan berita hoaks tersebut,” lanjut Yursil.

Sementara itu, Marbot Bernada M Soffa Ihsan menyatakan, bahwa saat ini masyarakat tengah digempur oleh info-info yang provokatif yang bisa menimbulkan kegaduhan, bahkan konflik.

“Karena itu perlu literasi digital agar masyarakat cerdas dalam menyikapinya, sehingga tercipta kehidupan yg damai dan harmoni,” ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2028 seconds (0.1#10.140)