Pembangunan Rumah Tahfiz Pemkab Gowa Ditarget Rampung Tahun Ini
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan menargetkan pembangunan rumah tahfiz milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa , rampung tahun ini.
Adnan mengatakan, rumah tahfiz tersebut seharusnya sudah selesai tahun 2020 jika berdsarkan perencanaan awal. Namun karena refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19, sehingga sejumlah program termasuk pembangunan rumah tahfiz harus ditunda.
"Semua yang direncanakan diselesaikan di tahun 2020, semuanya mundur, karena anggaran yang tidak ada, dialihkan untuk penanganan Covid," ungkapnya, Minggu (7/3/2021).
Dia menjelaskan, awalnya rumah tahfiz itu dianggarkan sebesar Rp15 miliar. Namun pasca refocusing yang tersisa Rp5 miliar. Sehingga baru tahap pertama yang berhasil diselesaikan.
Menurut bupati dua periode itu, tanpa rumah tahfiz , maka program 1 hafiz 1 desa 1 dan 1 hafiz 1 kelurahan belum bisa berjalan. Sebab nantinya calon-calon penghafal Alquran akan dikirim belajar di rumah tahfiz tersebut.
"Selain anak-anak diajarkan menjadi penghafal Alquran, rumah tahfiz ini sekaligus menjadi wadah untuk peningkatan kapasitas semua imam-imam yang ada di Kabupaten Gowa. Baik imam desa, imam kelurahan, imam dusun sampai imam lingkungan," paparnya.
Rumah Tahfiz milik Pemkab Gowa dibangun di atas lahan 2 hektare di Limbung, Kecamatan Bajeng, di bekas kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa. Rumah tahfiz ini nantinya akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti asrama putra, asrama putri, dapur, ruang makan, ruang belajar, lapangan olahraga, sarana olahraga lainnya dan wilayah kebun.
"Jadi ketika rumah tahfiz selesai tahun ini, maka di 2022 mendatang kami langsung akan me-launching program 1 hafiz 1 desa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Adnan menuturkan, program peningkatan kapasitas 842 imam desa dan imam kelurahan serta lingkungan tetap dikerja samakan dengan Ustaz Adi Hidayat.
Adnan mengaku, pengiriman imam ini akan dilakukan kembali pasca bulan Ramadhan dengan memenuhi standar protokol kesehatan.
"Kemarin mereka sempat dipulangkan pasca adanya pandemi, tapi akan dikirim kembali setelah bulan suci dengan standar protokol kesehatan yang ada," tandasnya.
Adnan mengatakan, rumah tahfiz tersebut seharusnya sudah selesai tahun 2020 jika berdsarkan perencanaan awal. Namun karena refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19, sehingga sejumlah program termasuk pembangunan rumah tahfiz harus ditunda.
"Semua yang direncanakan diselesaikan di tahun 2020, semuanya mundur, karena anggaran yang tidak ada, dialihkan untuk penanganan Covid," ungkapnya, Minggu (7/3/2021).
Dia menjelaskan, awalnya rumah tahfiz itu dianggarkan sebesar Rp15 miliar. Namun pasca refocusing yang tersisa Rp5 miliar. Sehingga baru tahap pertama yang berhasil diselesaikan.
Menurut bupati dua periode itu, tanpa rumah tahfiz , maka program 1 hafiz 1 desa 1 dan 1 hafiz 1 kelurahan belum bisa berjalan. Sebab nantinya calon-calon penghafal Alquran akan dikirim belajar di rumah tahfiz tersebut.
"Selain anak-anak diajarkan menjadi penghafal Alquran, rumah tahfiz ini sekaligus menjadi wadah untuk peningkatan kapasitas semua imam-imam yang ada di Kabupaten Gowa. Baik imam desa, imam kelurahan, imam dusun sampai imam lingkungan," paparnya.
Rumah Tahfiz milik Pemkab Gowa dibangun di atas lahan 2 hektare di Limbung, Kecamatan Bajeng, di bekas kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa. Rumah tahfiz ini nantinya akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti asrama putra, asrama putri, dapur, ruang makan, ruang belajar, lapangan olahraga, sarana olahraga lainnya dan wilayah kebun.
"Jadi ketika rumah tahfiz selesai tahun ini, maka di 2022 mendatang kami langsung akan me-launching program 1 hafiz 1 desa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Adnan menuturkan, program peningkatan kapasitas 842 imam desa dan imam kelurahan serta lingkungan tetap dikerja samakan dengan Ustaz Adi Hidayat.
Adnan mengaku, pengiriman imam ini akan dilakukan kembali pasca bulan Ramadhan dengan memenuhi standar protokol kesehatan.
"Kemarin mereka sempat dipulangkan pasca adanya pandemi, tapi akan dikirim kembali setelah bulan suci dengan standar protokol kesehatan yang ada," tandasnya.
(agn)