Di Reses Anggota DPRD, Warga Desa Raja Luwu Minta Pengaspalan Jalan
loading...
A
A
A
LUWU - Warga Desa Raja, Kecamatan Bua meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu segera melakukan pengaspalan jalan di wilayah mereka. Menurut warga, sejumlah ruas jalan di Luwu saat ini sedang dikerja, namun pemkab sama sekali tidak melirik wilayah mereka.
Padahal kata warga, Desa Raja merupakan desa terpadat di Kabupaten Luwu, dengan jumlah wajib pilih mencapai dua ribu lebih. Di hadapan anggota DPRD Luwu , warga berharap aspirasi mereka sampai ke Bupati Luwu, Basmin Mattayang .
"Kami mengusulkan sekaligus meminta pengaspalan jalan poros Desa Raja. Panjang jalan poros di wilayah kami hanya sekitar 2 kilometer, kami sangat berharap, tahun depan Pemkab Luwu sudah menyisihkan anggaran untuk jalan yang menjadi kebutuhan utama warga," ujar Erwin, salah seorang warga.
Selain pengaspalan, warga juga meminta kelanjutan penguatan tebing yang sekarang dikerja tahun ini di wilayah Desa Puty dan sebagian wilayah Desa Raja.
"Bisa bapak lihat langsung, sepanjang Sungai Balambang banyak rumah warga yang terancam, harus segera ditangani, bukan hanya pengerukan sungai tapi yang paling utama adalah penguatan tebing sungai, utamanya di Dusun Pantai Bahari," lanjut warga.
Untuk diketahui, usulan warga ini disampaikan dalam reses anggota DPRD Kabupaten Luwu , Arbi Arsyad, dari Partai NasDem , Minggu (28/2/2021).
Reses ini dihadiri sekitar 50 warga, sekaligus Camat Bua, Satti, Kepala Dinas Perikanan, Burhanuddin, Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin Alwi, Ketua BPD Desa Raja, Baharuddin.
Camat Bua berharap, masyarakat mendukung program pemerintah dan berharap kades banyak memikirkan pembangunan di daerahnya, serta meningkatkan komunikasi dengan pemerintah di tingkat kabupaten.
"Usulan warga harus ditindak lanjuti, baik saya maupun kepala desa akan menjadi usulan ini perhatian khusus, tentunya termasuk anggota DPRD Luwu utamanya dari dapil kita," ujarnya.
Melalui kesempatan ini, Arbi Arsyad menyampaikan, dirinya di DPRD sudah menjabat lebih dari setahun. "Bua harus jadi prioritas karena sumber retribusi dan PAD-nya terbesar saat, Bua tidak boleh ditinggalkan," ungkapnya.
Secara politis, Arbi juga mengingatkan warga agar ke depan meningkatkan kebersamaan dalam pemilu legislatif. "Orang Bua hanya dua yang duduk di kursi DPRD Luwu , padahal kita wilayah dengan jumlah wajib pilih terbesar. Bahkan Bua pernah mendudukan 4 orang wakilnya di DPRD ," sebutnya.
"Saya rasakan bagaimana sulitnya berjuang hanya dua orang dengan Admiral. Bersatuki nanti di pemilihan berikutnya, mari kita pilih orang Bua siapapun yang kita anggap baik dan bisa mewakili aspirasi kita di DPRD Luwu ," lanjutnya.
Arbi berjanji akan terus menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi konstituennya, termasuk tiga desa yang menjadi basis suaranya di pileg 2019 yang lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Luwu menyampaikan dua perwakilan dari Bua saat ini sudah cukup memberikan kontribusi pembangunan di wilayah tersebut.
Melalui kesempatan tersebut, dirinya memastikan pembangunan di Kabupaten Luwu berjalan dengan baik meski di tengah pandemi .
"Pembangunan tidak boleh tidak jalan, mau tidak ada pandemi atau dalam pandemi namun memang porsi anggaran dikurangi untuk penanganan Covid-19 . Ibarat kue kecil akan kita bagi bersama sehingga ada yang dapat kurang atau mungkin menunggu tahun depan," ujarnya.
"Saya berharap usulan dalam musrenbang disertai dengan proposal contoh bantuan untuk nelayan bantuan tentu dalam bentuk kelompok mengajukan proposal," lanjutnya.
Tahun 2022, program Dinas Perikanan "Sehatkan" masih berjalan, yakni program sertifikasi lahan tempat tinggal maupun lahan usaha, dan ini gratis, syaratnya adalah, pemegang kartu Kusuka dan kartu ini bisa diurus melalui penyuluh.
"Saya berharap kartu Kusuka kita urus sekarang. Syarat lain jelas hal milik, tidak dalam sengketa dan bukan tanah kuburan. Ke depan kita juga akan terlibat dalam budi daya laut seperti katonik dan peningkatan kualitas, selanjutnya pengolahan peningkatan produksi rumput laut , ada sekitar 17 produksi rumput laut ," kuncinya.
Lihat Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Ratusan Warga Asahan Tutup Jalan Provinsi Kisaran-Simalungun
Padahal kata warga, Desa Raja merupakan desa terpadat di Kabupaten Luwu, dengan jumlah wajib pilih mencapai dua ribu lebih. Di hadapan anggota DPRD Luwu , warga berharap aspirasi mereka sampai ke Bupati Luwu, Basmin Mattayang .
"Kami mengusulkan sekaligus meminta pengaspalan jalan poros Desa Raja. Panjang jalan poros di wilayah kami hanya sekitar 2 kilometer, kami sangat berharap, tahun depan Pemkab Luwu sudah menyisihkan anggaran untuk jalan yang menjadi kebutuhan utama warga," ujar Erwin, salah seorang warga.
Selain pengaspalan, warga juga meminta kelanjutan penguatan tebing yang sekarang dikerja tahun ini di wilayah Desa Puty dan sebagian wilayah Desa Raja.
"Bisa bapak lihat langsung, sepanjang Sungai Balambang banyak rumah warga yang terancam, harus segera ditangani, bukan hanya pengerukan sungai tapi yang paling utama adalah penguatan tebing sungai, utamanya di Dusun Pantai Bahari," lanjut warga.
Untuk diketahui, usulan warga ini disampaikan dalam reses anggota DPRD Kabupaten Luwu , Arbi Arsyad, dari Partai NasDem , Minggu (28/2/2021).
Reses ini dihadiri sekitar 50 warga, sekaligus Camat Bua, Satti, Kepala Dinas Perikanan, Burhanuddin, Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin Alwi, Ketua BPD Desa Raja, Baharuddin.
Camat Bua berharap, masyarakat mendukung program pemerintah dan berharap kades banyak memikirkan pembangunan di daerahnya, serta meningkatkan komunikasi dengan pemerintah di tingkat kabupaten.
"Usulan warga harus ditindak lanjuti, baik saya maupun kepala desa akan menjadi usulan ini perhatian khusus, tentunya termasuk anggota DPRD Luwu utamanya dari dapil kita," ujarnya.
Melalui kesempatan ini, Arbi Arsyad menyampaikan, dirinya di DPRD sudah menjabat lebih dari setahun. "Bua harus jadi prioritas karena sumber retribusi dan PAD-nya terbesar saat, Bua tidak boleh ditinggalkan," ungkapnya.
Secara politis, Arbi juga mengingatkan warga agar ke depan meningkatkan kebersamaan dalam pemilu legislatif. "Orang Bua hanya dua yang duduk di kursi DPRD Luwu , padahal kita wilayah dengan jumlah wajib pilih terbesar. Bahkan Bua pernah mendudukan 4 orang wakilnya di DPRD ," sebutnya.
"Saya rasakan bagaimana sulitnya berjuang hanya dua orang dengan Admiral. Bersatuki nanti di pemilihan berikutnya, mari kita pilih orang Bua siapapun yang kita anggap baik dan bisa mewakili aspirasi kita di DPRD Luwu ," lanjutnya.
Arbi berjanji akan terus menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi konstituennya, termasuk tiga desa yang menjadi basis suaranya di pileg 2019 yang lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Luwu menyampaikan dua perwakilan dari Bua saat ini sudah cukup memberikan kontribusi pembangunan di wilayah tersebut.
Melalui kesempatan tersebut, dirinya memastikan pembangunan di Kabupaten Luwu berjalan dengan baik meski di tengah pandemi .
"Pembangunan tidak boleh tidak jalan, mau tidak ada pandemi atau dalam pandemi namun memang porsi anggaran dikurangi untuk penanganan Covid-19 . Ibarat kue kecil akan kita bagi bersama sehingga ada yang dapat kurang atau mungkin menunggu tahun depan," ujarnya.
"Saya berharap usulan dalam musrenbang disertai dengan proposal contoh bantuan untuk nelayan bantuan tentu dalam bentuk kelompok mengajukan proposal," lanjutnya.
Tahun 2022, program Dinas Perikanan "Sehatkan" masih berjalan, yakni program sertifikasi lahan tempat tinggal maupun lahan usaha, dan ini gratis, syaratnya adalah, pemegang kartu Kusuka dan kartu ini bisa diurus melalui penyuluh.
"Saya berharap kartu Kusuka kita urus sekarang. Syarat lain jelas hal milik, tidak dalam sengketa dan bukan tanah kuburan. Ke depan kita juga akan terlibat dalam budi daya laut seperti katonik dan peningkatan kualitas, selanjutnya pengolahan peningkatan produksi rumput laut , ada sekitar 17 produksi rumput laut ," kuncinya.
Lihat Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Ratusan Warga Asahan Tutup Jalan Provinsi Kisaran-Simalungun
(luq)