Warga Desa Miliarder di Tuban Kini Larang Sales Masuk ke Kampung

Minggu, 28 Februari 2021 - 08:37 WIB
loading...
Warga Desa Miliarder di Tuban Kini Larang Sales Masuk ke Kampung
Warga desa miliarder di Sumurgeneng dan Desa Wadung, Kecamatan Jenu resah dengan datangnya sales marketing dari berbagai perusahaan untuk menawarkan barang dan jasa. Foto iNews TV/Pipiet W
A A A
TUBAN - Setelah viral dengan kampung miliarder di Kabupaten Tuban , Jawa Timur kini warga Desa Sumurgeneng dan Desa Wadung, Kecamatan Jenu resah dengan datangnya sales marketing dari berbagai perusahaan untuk menawarkan barang dan jasa. Untuk itu warga bersama Pemerintah Desa Wadung memasang spanduk larangan terhadap sales marketing masuk kampung serta berinteraksi dengan warga.
Warga Desa Miliarder di Tuban Kini Larang Sales Masuk ke Kampung

“Banyaknya lalu lalang marketing dan sales datang dari berbagai daerah dan dari luar kota yang tidak diharapkan ini untuk menawarkan berbagai produk baik berupa jasa, investasi niaga hingga sumbangan dengan mengatasnamakan yayasan. Akibatnya warga resah dan takut karena berpotensi terjadinya tidak kejahatan dan penularan COVID19,” kata Faisal warga setempat.



Sejumlah spanduk berisi larangan aktifitas sales dan marketing mulai dipasang di setiap sudut-sudut desa setempat ditepi jalan raya. “Kita berharap hal ini dapat mengurangi jumlah kunjungan warga luar daerah atau luar kota yang datang ke wilayah desa milliarder,” timpalnya.



“Adanya orang tidak dikenal yang banyak datang ke desa. Untuk itu kami mengimbau ke masyarakat tamu dilarang masuk ke desa kami karena juga masih banyak penularan COVID 19, “ kata Sasmito, Kepala Desa Wadung, Kecamatan Jenu.

Warga dan pemerintah desa berharap bagi warga luar daerah yang datang di kampung-kampung sekitar Pembangunan Kilang Minyak Grass Roat Refenery ini perlu mendapatkan izin dari Satgas Gugus Penanganan COVID-19 Kecamatan Jenu.

“Mereka harus dapat menunjukkan bukti surat keterangan sehat serta mendapatkan izin dari kepala desa,” tandasnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7025 seconds (0.1#10.140)