Baca juga: Gerakan Santri Bermasker, Kapolda Ingin Wujudkan Jatim Bebas Covid-19
Dalam pencanangan gerakan santri bermasker yang dilaksanakan secara daring tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa gerakan ini untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Jatim, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
"Jawa Timur ini banyak sekali pondok pesantren. Jadi dengan Santri Bermasker ini, Pak Kapolda Jatim (Irjen Pol. Nico Afinta) yang menginisiasi gerakan ini, bersama Pak Pangdam (Mayjen TNI Suharyanto), dan Pangkoarmada II (Laksda TNI I.N.G Sudihartawan) mengajak para santri untuk selalu menggunakan masker," tegasnya.
Baca Juga:
Baca juga: 2 Pelaku Curanmor Tersungkur Kena Tembak, Kombes Leo: Jangan Main-main di Kota Malang!
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta dalam sambutannya mengatakan, gerakan santri bermasker ini sangat penting dalam menghadapi wabah COVID-19 di wilayah Jatim, khususnya di lingkungan pondok pesantren. "Santri menjadi salah satu basis terbesar dalam pencegahan COVID-19," terangnya.
Dalam gerakan santri bermasker ini, ada 1,2 juta masker yang dibagikan secara serentak. Jenderal polisi bintang dua ini sangat mengapresiasi sinergitas antar elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, TNI, Polri, dan pemerintah daerah di Jatim, dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: Kisah Kejayaan Majapahit dan Mitos-mitos Misterius yang Menyelubunginya
Pencanangan gerakan santri bermasker secara daring, juga disambut antusias berbagai elemen masyarakat di Kota Malang. Dalam video conference yang dilaksanakan di Ruang Ekeskutif Polresta Malang Kota, sejumlah tokoh hadir untuk mendukung gerakan pencegahan penularan COVID-19 ini.

Selain Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Leonardus Simarmata, selaku tuan rumah, pencanagan gerakan santri bermasker juga dihadiri Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadona; Kepala Kantor Kemenag Kota Malang; Muhtar Hazawawi; Sekretaris PCNU Kota Malang, Asif Hudairi; Ketua 1 Bidang Tabligh PDM Kota Malang, Abd Rakhine; Wakil Ketua MUI Kota Malang, KH. Chamzawi; Pimpinan Ponpes Ianatut Tholibin, KH. Saifudin Zuhri; dan Pimpinan Ponpes Bahrul Maghfiroh Asy Syafi’iyah, M. Bisri.
Menurut Leonardus Simarmata, gerakan santri bermasker yang merupakan kolaborasi antar elemen masyarakat ini, sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi COVID-19. "Kita bagun kolaborasi dengan pondok pesantren di Kota Malang, salah satunya memberikan dukungan masker agar para santri terhindar dari penularan COVID-19," tuturnya.