Gerakan Santri Bermasker, Kapolda Ingin Wujudkan Jatim Bebas Covid-19

Kamis, 25 Februari 2021 - 15:29 WIB
loading...
Gerakan Santri Bermasker,...
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menyerahkan masker saat launching pencanangan Gerakan Santri Bermasker guna memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur di Rupatama Polda Jatim, Kamis (24/2/2021). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta me-launching pencanangan "Gerakan Santri Bermasker". Tujuannya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Gerakan yang di-launching di Rupatama Polda Jatim, Kamis (24/2/2021), didukung para kiai dan alim ulama, serta Forkopimda Jatim. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jatim.

Nico Afinta yakin dengan jumlah pesatren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan itu bisa memutus mata rantai covid-19. "Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi covid-19," katanya saat launching Pencanangan Gerakan Santri Bermasker.

Dalam acara ini Kapolda Jatim membagikan 1,287 juta masker secara simbolis yang diterima perwakilan santri. "Saya mengajak seluruh masyarakat untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita semua dapat terbebas dari Covid-19 demi terwujudnya Jawa Timur Bangkit dan Indonesia maju," ujarnya.

Pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini dihadiri sejumlah pejabat. Mereka di antaranya Sekretaris MUI Jatim Prof Akhmad Muzakki, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Rosidi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Dr Saad Ibrahim MA, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri, perwakilan dari Kanwil Kemenag Jatim serta Kejaksaan Tinggi Jatim.

Kegiatan ini juga diikuti kiai, alim ulama dari seluruh ponpes di Jatim, ketua dan pengurus MUI, NU dan Muhammadiyah tingkat kabupaten/kota dan Forkopimda kabupaten/kota secara virtual.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa , dalam kesempatan ini mengatakan, dia ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama Jawa Timur. Yang lebih spesifik adalah penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.

"Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri, karena memang di Jawa Timur ini pesantren-pesantren dengan jumlah santri ribuan itu cukup besar dan cukup banyak. Dan kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal protokol kesehatannya, terutama bagimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M, ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan seiring dengan proses vaksinasi," ujarnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3535 seconds (0.1#10.140)