Tiba dari Malaysia, 21 Warga Bone Tak Reaktif Corona
loading...
Suasana penjemputan puluhan WNI yang sempat menjadi TKI di Malaysia, saat kapal yang mengangkutnya, diizinkan bersandar di Pelabuhan Ajatappareng Parepare, kemarin. Foto: SINDOnews/Darwiaty Dalle
A
A
A
PAREPARE - Sebanyak 21 warga Kabupaten Bone yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia langsung menjalani rapid test saat tiba di Pelabuhan Nusantara Ajatappareng Parepare , Minggu 17 Mei kemarin. Hasilnya, mereka dinyatakan tidak reaktif virus corona atau COVID-19 .
Hasil rapid test tersebut dikonfirmasi oleh Jubir COVID-19 Bone, dr Yusuf. Menurut dia, sebelum tiba di Parepare, mereka juga sudah menjalani tes serupa di Nunukan. Hasilnya pun sama.
"Alhamdulillah hasilnya non reaktif atau negatif semua. Semuanya sudah di-rapid test dan ada bukti pemeriksaannya, dan hasilnya semua negatif," beber Yusuf seperti dilansir dari laman Pemkab Bone.
Kendati negatif, 21 warga Bone ini tetap dilarang bersosialisasi dengan warga Bone. Mereka diminta untuk melakukan karantina mandiri. Yusuf mengingatkan, jika imbauan itu tidak diindahkan, mereka akan dibawa ke tempat khusus yang disiapkan pemerintah.
“Mereka tetap harus menjalani isolasi mandiri, namun demikian, jika ada warga yang tak mematuhi isolasi mandiri maka bakal bawa ke Rumah Singgah Bajoe,” pungkas Yusuf.
Sekadar informasi, 21 warga Bone ini adalah bagian dari 88 TKI yang masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Nunukan di Pelabuhan Ajattapareng menggunakan Kapal Motor Thalia. Selain Bone, TKI ini ada juga yang berasal dari Toli-toli, Palu, Parepare, dan beberapa daerah lainnya.
Khusus warga Bone, mereka dijemput langsung oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bone.
Hasil rapid test tersebut dikonfirmasi oleh Jubir COVID-19 Bone, dr Yusuf. Menurut dia, sebelum tiba di Parepare, mereka juga sudah menjalani tes serupa di Nunukan. Hasilnya pun sama.
"Alhamdulillah hasilnya non reaktif atau negatif semua. Semuanya sudah di-rapid test dan ada bukti pemeriksaannya, dan hasilnya semua negatif," beber Yusuf seperti dilansir dari laman Pemkab Bone.
Kendati negatif, 21 warga Bone ini tetap dilarang bersosialisasi dengan warga Bone. Mereka diminta untuk melakukan karantina mandiri. Yusuf mengingatkan, jika imbauan itu tidak diindahkan, mereka akan dibawa ke tempat khusus yang disiapkan pemerintah.
“Mereka tetap harus menjalani isolasi mandiri, namun demikian, jika ada warga yang tak mematuhi isolasi mandiri maka bakal bawa ke Rumah Singgah Bajoe,” pungkas Yusuf.
Sekadar informasi, 21 warga Bone ini adalah bagian dari 88 TKI yang masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Nunukan di Pelabuhan Ajattapareng menggunakan Kapal Motor Thalia. Selain Bone, TKI ini ada juga yang berasal dari Toli-toli, Palu, Parepare, dan beberapa daerah lainnya.
Khusus warga Bone, mereka dijemput langsung oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bone.
(luq)
Explore More