37.792 Warga Kabupaten Bekasi Masih Bertahan di Pengungsian

Rabu, 24 Februari 2021 - 13:00 WIB
loading...
37.792 Warga Kabupaten Bekasi Masih Bertahan di Pengungsian
Sebanyak 37.792 warga Kabupaten Bekasi yang terdampak banjir hingga Rabu (24/2/2021) masih bertahan di posko pengungsian. Foto/SINDOnews/Abdullah M Surjaya
A A A
BEKASI - Sebanyak 37.792 warga Kabupaten Bekasi yang terdampak banjir hingga Rabu (24/2/2021) masih bertahan di posko pengungsian. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi , puluhan ribu pengungsi itu tersebar di 55 titik pengungsian yang ada di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan selain mendirikan 55 posko pengungsian, pemerintah daerah juga telah menyediakan dapur umum di 12 titik untuk memenuhi kebutuhan logistik warga.”Untuk posko kesehatan ada di 6 titik di wilayah Pebayuran yang berdekatan dengan tanggul jebol,” kata Henri kepada wartawan Rabu (24/2/2021).

Menurut dia, banjir yang sempat melanda 19 kecamatan di Kabupaten Bekasi secara umum sudah mulai surut. Semisal di Kecamatan Cikarang Timur dan Kedungwaringin.”Ketinggian air yang pada awalnya ada yang mencapai 250 cm saat ini tersisa sekitar 20-30 cm, dan masih dalam penanganan petugas gabungan di lokasi itu,” ujarnya.

Henri menjelaskan, limpahan air dari jebolnya tanggul Citarum di Pebayuran saat ini berpindah ke wilayah Kecamatan Cabang Bungin karena ada tanggul irigasi yang jebol. Saat ini, yang tergenang banjir itu Cabangbungin. Dari 9 desa sudah 7 desa yang tergenang. Bahkan ada 3 desa yang banjirnya cukup parah.”Secara umum wilayah Pebayuran mulai surut,” jelasnya.

Sementara salah satu pengungsi bernama Amri mengatakan, bersama keluarganya tetap bertahan sampai ada pemberitahuan resmi dari pemerintah bahwa situasi betul-betul sudah aman.”Sampai dinyatakan aman, baru kita kembali ke rumah masing-masing,” kata warga di Posko Pengungsian Kampung Babakan Banten, Sumber Urip, Pebayuran.

Dia mengaku, sebagian warga yang sempat mengungsi di lokasi tersebut belum merasa aman."warga masih waspada terjadi banjir susulan.Ada juga yang sudah pulang dan mulai membersihkan rumahnya. Tapi, mereka masih tidak berani tidur di dalam rumah tetapi tidur di teras rumah,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)