Bahkan, mereka masih merasa berat untuk direlokasi ke wilayah baru, meski sudah mendapat ganti untung, berupa rumah baru dan uang, atas pembangunan Bendungan Kuningan Jawa Barat. Selain dianggap rumahnya terlalu kecil, belum lengkapnya fasilitas di tempat relokasi menjadi kendala.
Baca juga: Mendadak Jadi Miliarder, Para Petani di Kuningan Borong Emas hingga Kendaraan
Alasanya untuk meninggalkan tempat kelahiranya tersebut begitu saja tidaklah mudah, selain memiliki kenangan sendiri, Desa Kawungsari selama ini sudah aman dan tentram warganya juga sangat toleran satu sama lain.
Baca Juga:
Abah Johaini yang merupakan sesepuh Desa Kawungsari misalnya menjelaskan, sudah sejak lahir dia tinggal di desa tersebut dan menjadi orang yang dituakan di wilayah itu.
Baca juga: Kampung Miliarder di Tuban Borong Mobil Mewah, Warganya Rata-rata Dapat Rp8 Miliar
Dengan keterpaksaan harus mengikuti anjuran pemerintah untuk direlokasi tempat pemukiman, karena Desa Kawungsari merupakan wilayah yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan. "Kami terpaksa harus pindah, karena untuk kepentingan nasional," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ustisah warga setempat, yang mengaku satu keluarga harus pindah dari Kawungsari. Namun demi kepentingan nasional, harus meninggalkan desa kelahiranya. Apalagi ganti rugi sudah diberikan.
Baca juga: Kawungsari Kuningan Jadi Desa Miliarder, Ini Kegembiraan Warga yang Borong Elektronik, Mobil dan Motor
Warga berharap pemerintah segera memberikan kopensasi ganti rugi bagi yang selama ini belum menerima, serta meminta agar relokasi segera direalisasikan agar tidak berlarut larut.
(nic)