Konservasi SDA Lingkungan Gunung Rinjani Harus Libatkan Masyarakat Adat
loading...
A
A
A
“Gunung Rinjani kuno atau yang dikenal Gunung Samalas pernah meletus 1257 masehi, dan letusannya sangat dahsyat yang membuat dampak buruk hingga daratan eropa. Hasil letusan Gunung Samalas itu kini berubah menjadi Gunung Rinjani dan danau segara anak. Artinya dengan doa-doa suci mengharapkan energi negatif yang dimiliki Rinjani menjadi energi positif untuk kepentingan bangsa dan umat manusia," kata Wahyudi.
Secara khusus, Wahyudi menyatakan bahwa manusia seharusnya mengedepankan relasi yang berdasarkan pada konsep trilogi. “Relasi yang berkonsepsi trilogi dalam kehidupan manusia itu berupa hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Semua konsepsi trilogi relasi itu ada aturannya yang mendasarkan pada agama serta adat dan budaya. Dalam semua itu yang menjadi dasarnya adalah kasih sayang,” tegas Wahyudi.
Adat Sasak, lanjut Wahyudi, telah mengimplementasikan konsepsi trilogi relasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan sudah sangat nyata termasuk dalam acara Ritual Asuh Gunung Rinjani ini.
“Besar harapannya dimana Lombok bila dilihat dalam deretan pulau-pulau nusantara merupakan titik tengah pada busur rangkaian kepulauan, sehingga dengan LombokMercusuar yang bertemakan membumikan nasionalisme dari Bumi Lombok dengan mendepankan adat dan budaya bisa menjadi raw model secara nasional kedepannya,” ungkap alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember itu.
Sementara itu rangkaian acara ritual adat Asuh Gunung Rinjani dimulai dgn penyembelihan sejumlah hewan korban, proses simbeq bagi warga dan tetamu yang hadir, pemberian santunan bagi yatim piatu, prosesi acara diakhiri dengan pembacaan doa-doa pujian yang dipimpin Amaq Lokak beserta tetua adat dan laskar sasak.
Secara khusus, Wahyudi menyatakan bahwa manusia seharusnya mengedepankan relasi yang berdasarkan pada konsep trilogi. “Relasi yang berkonsepsi trilogi dalam kehidupan manusia itu berupa hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Semua konsepsi trilogi relasi itu ada aturannya yang mendasarkan pada agama serta adat dan budaya. Dalam semua itu yang menjadi dasarnya adalah kasih sayang,” tegas Wahyudi.
Adat Sasak, lanjut Wahyudi, telah mengimplementasikan konsepsi trilogi relasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan sudah sangat nyata termasuk dalam acara Ritual Asuh Gunung Rinjani ini.
“Besar harapannya dimana Lombok bila dilihat dalam deretan pulau-pulau nusantara merupakan titik tengah pada busur rangkaian kepulauan, sehingga dengan LombokMercusuar yang bertemakan membumikan nasionalisme dari Bumi Lombok dengan mendepankan adat dan budaya bisa menjadi raw model secara nasional kedepannya,” ungkap alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember itu.
Sementara itu rangkaian acara ritual adat Asuh Gunung Rinjani dimulai dgn penyembelihan sejumlah hewan korban, proses simbeq bagi warga dan tetamu yang hadir, pemberian santunan bagi yatim piatu, prosesi acara diakhiri dengan pembacaan doa-doa pujian yang dipimpin Amaq Lokak beserta tetua adat dan laskar sasak.
(msd)