Hujan Abu Vulkanik Gunung Raung Paksa Operasional Bandara Banyuwangi Lumpuh
loading...
A
A
A
BANYUWANGI - Bandara Internasional Banyuwangi , kembali ditutup untuk kegiatan penerbangan, setelah kawasan tersebut diguyur hujan abu vulkanik dari Gunung Raung . Hujan abu vulkani k terjadi sejak Jumat (19/2/2021).
Tebalnya abu vulkanik , sampai memenuhi ruang udara dan menutupi landasan pacu bandara. Akibat penutupan operasional Bandara Internasional Banyuwangi tersebut, membuat tujuh jadwal penerbangan dibatalkan.
Guyuran abu vulkanik Gunung Raung tersebut, dinilai sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Penutupan Bandara Internasional Banyuwangi, juga mendapat rekomendasi Airnav Indonesia. Pihak otoritas Bandara Internasional Banyuwangi, masih terus melakukan obsevasi setiap satu jam sekali, guna mengetahui paparan abu vulkanik Gunung Raung .
Sementara, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi pada Pos Pengamatan Gunung Api Raung mencatat, terjadi gempa tremor secara terus-menerus, terekam dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm. Terjadi satu kali gempa tektonik lokal, dengan amplitudo 25 mm, selama 157 detik.
Suara gemuruh dari perut Gunung Raung , juga masih terus terjadi disertai semburan abu vulkanik setinggi sekitar 200 meter dari bibir kawah, dan arahnya mengikuti hembusan angin yang bertiup ke timur dan timur laut.
Hingga kini, PVMBG masih menetepkan Gunung Api Raung , yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bondowoso tersebut, berstatus waspada atau level III.
Tebalnya abu vulkanik , sampai memenuhi ruang udara dan menutupi landasan pacu bandara. Akibat penutupan operasional Bandara Internasional Banyuwangi tersebut, membuat tujuh jadwal penerbangan dibatalkan.
Guyuran abu vulkanik Gunung Raung tersebut, dinilai sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Penutupan Bandara Internasional Banyuwangi, juga mendapat rekomendasi Airnav Indonesia. Pihak otoritas Bandara Internasional Banyuwangi, masih terus melakukan obsevasi setiap satu jam sekali, guna mengetahui paparan abu vulkanik Gunung Raung .
Sementara, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi pada Pos Pengamatan Gunung Api Raung mencatat, terjadi gempa tremor secara terus-menerus, terekam dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm. Terjadi satu kali gempa tektonik lokal, dengan amplitudo 25 mm, selama 157 detik.
Suara gemuruh dari perut Gunung Raung , juga masih terus terjadi disertai semburan abu vulkanik setinggi sekitar 200 meter dari bibir kawah, dan arahnya mengikuti hembusan angin yang bertiup ke timur dan timur laut.
Hingga kini, PVMBG masih menetepkan Gunung Api Raung , yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bondowoso tersebut, berstatus waspada atau level III.
(eyt)