5 Bulan Honor Nakes COVID-19 Belum Dibayar, Ini Kata dr Elena Direktur RSUD Atambua

Jum'at, 19 Februari 2021 - 21:05 WIB
loading...
A A A
Sementara, terkait empat orang pasien yang sedang dirawat di IGD masih dipantau dan belum dipindahkan ke ruang isolasi. Bila ada gejala indikasi tentunya akan dipindahkan. “Semoga pasien COVID-19 tidak terjadi lonjakan kasus,” tandasnya.

Kepala Seksi Pelayanan Medis, RSUD Atambua, Elvi Sandru juga membenarkan adanya para tenaga perawat COVID-19 yang mogok belum berkantor. Alasannya belum menerima dana insentif COVID-19 .

Menurut Elvi, pihaknya sudah menjelaskan agar tenaga perawat COVID-19 , kembali normal melaksanakan tugasnya, karena hak mereka sedang diproses di Dinas Kesehatan. Sehingga, kata dia, tidak benar bila ada tudingan bahwa pihak managemen menghalangi atau menghambat hak insentif perawat COVID-19 .

“Maaf bukan hak saya untuk menjelaskan terkait anggaran itu. Tetapi saya sampaikan bahwa saat ini sedang diproses di Dinkes. Kami dari RSUD bukan menghalangi, tapi kita berusaha untuk mencarikan solusi. Mudah-mudahan besok sudah ada jalan keluar,” ungkapnya.



Sebelumnya, sejumlah nakes di RSUD itu mengaku kesal karena saat mempertanyakan hak insentif yang belum dibayarkan, pihak managemen RSUD Atambua justru meminta para tenaga COVID-19 untuk membuat surat pernyataan, untuk berhenti sebagai perawat COVID-19 .

“Kami ini kan sampai sekarang belum terima gaji. Insentif COVID-19 sudah lima bulan belum dibayar. Terus kita punya kebutuhan makan minum, transportasi mau bagaimana lagi. Kita yang urus pasien COVID-19 nyawa kita terancam,” ujarnya.

Hal ini pun dibantah oleh Direktur RSUD Atambua. Dia mengaku bukan ancaman untuk membuat pernyataan kepada perawat COVID-19 . Namun yang dilakukan yakni, meminta perawat untuk bersabar karena namanya hak seseorang tentunya akan dibayar.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)