8.930 Nakes di KBB Telah Divaksin, 1.326 Masih Tertunda

Jum'at, 19 Februari 2021 - 13:55 WIB
loading...
8.930 Nakes di KBB Telah Divaksin, 1.326 Masih Tertunda
Plt Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Imam Santoso. Foto/Dok.MPI
A A A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus melakukan pemantauan progres vaksinasi yang dilakukan kepada tenaga kesehatan (nakes). Sebab ditargetkan seluruh nakes di KBB bisa selesai menjalani vaksinasi tahap satu dan dua di akhir bulan ini.

"Prosesnya terus berjalan, jadi terus bertambah setiap harinya. Untuk dosis tahap satu berdasarkan data hingga Selasa (16/2/2021), sudah mencapai 75,94%, sedangkan dosis tahap dua baru 33,47%," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Imam Santoso, Jumat (19/2/2021).

Imam menegaskan, akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terhadap nakes baik yang dilakulan di tiga RSUD ataupun Puskesmas. Sebab setelah vaksinasi nakes selesai akan dilakukan vaksinasi ke pada masyarakat dari kelompok lainnya.

Secara keseluruhan, lanjut dia, berdasarkan data yang masuk, saat ini jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi pada tahap I dan II mencapai 8.930 orang. Rinciannya 6.142 orang pada tahap I dan 2.788 nakes pada tahap II.

Sementara nakes yang ditunda pelaksanaan vaksinasinya mencapai 1.326 orang. Rinciannya 1.125 nakes pada tahap I dan 201 nakes pada vaksinasi tahap II. "Bulan Februari ini target vaksinasi terhadap nakes harus sudah selesai. Tapi selama jatah vaksin dan sasarannya belum habis, ya kita terus laksanakan," ucap Imam didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P, Muhammad Zauhari.

Pihaknya juga tengah menjalankan vaksinasi untuk tenaga kesehatan yang masuk kategori penyintas COVID-19, ibu menyusui, dan berusia lanjut, yang sudah diperbolehkan berdasarkan aturan terbaru dari pemerintah. Namun khusus untuk penyintas, harus sudah lebih dari 3 bulan setelah dia dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang menyasar pedagang, lansia, pelayan publik, dan kategori lainnya, dilakukan mulai Maret sambil menunggu data penerima vaksinnya. "Untuk tahap kedua masih menunggu dulu data penerima vaksinnya, karena kan pendataannya top down, tapi bukan sama Dinkes," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2890 seconds (0.1#10.140)